Masyarakat Diajak Bijak Manfaatkan Hutan

0
epala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Mulyanus Dowansiba

PEGAF,KLIKPAPUA.COM– Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Mulyanus Dowansiba,  mengajak masyarakat setempat untuk bijak dalam memanfaatkan hutan.

Menurutnya, Kabupaten Pegaf merupakan daerah dengan potensi bencana alam yang tinggi di wilayah Papua barat. Kondisi geografis serta kontur tanah berbatu dan berpasir dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor.

Untuk itu, Mulyanus meminta masyarakat di 10 distrik dan 166 kampung, melihat betapa pentingnya kelestarian  hutan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Saat mengubah fungsi  hutan warga  perlu mempertimbangkan  bencana yang ditimbulkan akibat pemanfaatan hutan yang berlebihan.  Kerusakan hutan dapat berakibat pada rusaknya ekosistem hutan, hilangnya spesies-spesies khas baik flora maupun fauna, serta dampak yang lebih besar seperti pemanasan global.

“Dampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat disini adalah  banjir dan longsor. untuk itu warga yang bermukim di lereng  gunung untuk lebih berhati-hati dalam memanfaatkan hutan,” kata Mulyanus, di Distrik Anggi, (15/7/2019)

Untuk diketahui sekitar 80 sampai 90 persen wilayah kabupaten pegaf statusnya masih kawasan hutan. Seperti Seperti kawasan  suaka alam (KSA), hutan lindung (HL), hutan produksi  terbatas (HPT), dan hutan produksi (HP). Sementara  hanya sekitar 10 sampai 20 persen wilayahnya  masuk dalam status Areal penggunaan lahan (APL). “Hanya sedikit yang bisa masyarakat manfaatkan, hutan rusak dapat menyebabkan bencana bagi kita semua,” tuturnya.

Hutan merupakan sumber daya alam yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menjaga kelestarian hutan dan kelestarian lingkungan perlu dilakukan sejak saat ini, agar dapat manfaatnya dapat dinikmati saat sekarang sampai dengan generasi yang akan datang.

Pada kesempatan tersebut, Mulyanus menuturkan, pada tahun 2020 pihaknya akan melakukan penanaman jenis-jenis pohon yang dapat menahan bencana longsor. Pohon tersebut akan di tanam di lereng-lereng bukit, khususnya yang dekat dengan pemukiman warga.

“Sejak dahulu masyarakat sudah tinggal dan memanfaatkan di lereng-lereng bukit, sehingga kami akan melakukan penanaman jenis pohon yang dapat menyebabkan longsor dan erosi,” katanya. “Kami juga sudah memasang papan informasi untuk daerah yang tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Papan informasi kami tulis dalam 5 bahasa,” tambahnya.(rsl)

Editor: BUSTAM

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.