KLIKPAPUA.COM,PEGAF– Pencairan dana kampung di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) pada hari kedua di warnai kericuhan.
Kericuhan tersebut berlangsung selama satu jam, sebelum anggota Polsek Anggi dan Danramil Anggi melerai kedua kelompok warga yang terlibat keributan.
Dari pantauan, awalnya pencairan dana kampung berlangsung aman dan dan tertib. Namun dalam sekejap situasi berubah menjadi kacau setelah kedua kelompok warga saling mengejar dengan menggunakan golok/parang dan anak panah.
Kapolsek Anggi, Iptu Slamet Riyadi saat ditemui di Distrik Anggi, Rabu (26/6/2019) menerangkan, keributan tersebut dipicu salah paham antar kedua belah pihak saat pencairan dana kampung. Apalagi kedua kelompok massa ini merupakan kelompok yang sudah sering bertikai sejak dulu.
“Kedua kelompok ini memang sudah sering bertikai dari dulu,” kata Kapolsek usai melerai kedua belah pihak.
Ia menjelaskan, keributan tersebut tak berlangsung lama setelah anggota dari kepolisian Polsek Anggi dan anggota TNI Danramil Anggi melerai dan melakukan negosiasi antar kedua belah pihak, sehingga situasi kembali aman dan tertib.
Tidak ada korban yang jatuh akibat dari keributan tersebut. Hanya pelayanan di kantor kas Bank Papua sempat lumpuh selama satu jam akibat kejadian tersebut. “Tak ada korban jiwa maupun luka-luka, kerugian material juga tidak ada,” kata Iptu Slamet yang dalam waktu dekat diganti oleh Kapolsek baru.
Pada kesempatan tersebut, Iptu Slamet mengimbau warga yang hendak datang melakukan pencairan dana kampung, untuk tetap menahan diri dan tidak melakukan aksi yang dapat memancing keributan.
“Kalau bisa warga datang tidak membawa parang dan panah,” imbaunya.
Pencairan dana kampung tahap pertama di kabupaten yang sering dijuluki negeri di atas awan Papua ini mencapai Rp. 27 miliar. Jumlah tersebut hanya 10 persen dari total jumlah dana desa tahun 2019 sebesar Rp 239 miliar. Tak hanya dana kampung, secara bersamaan 166 kampung juga menerima Alokasi Dana Kampung (ADK) tahap pertama sebesar Rp.4 miliar. (rsl)
Editor : BUSTAM