PEGAF,KLIKPAPUA.COM–Belasan petugas kesehatan di Kabupaten Pegunungan Arfak memalang kantor dinas kesehatan setempat, mereka menuntut gaji selama empat bulan sejak Juni-September 2019 segera dibayarkan.
Petugas kesehatan yang masih berstatus honor daerah ini meminta kejelasan kapan gaji mereka dibayarkan oleh Dinas Kesehatan Pegaf. “Selama 4 bulan ini gaji kamu belum dibayarkan oleh dinas kesehatan, nasib kami di 10 puskesmas belum jelas sementara dinas lain sudah dibayarkan,” kata Sakiman Inyomusi, koordinator Pemalangan, di depan kantor dinas kesehatan Pegaf, Kamis (10/10/2019).
Sakiman yang bertugas sebagai mantri di Puskesmas Anggi mengatakan, telah beberapa kali meminta kejelasan nasib mereka, namun hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti dari dinas kesehatan Pegaf. “Kami palang karena sampai saat ini belum ada kepastian kapan gaji kami diberikan,” keluh Sakiman.
Selain mendesak untuk segera membayar gaji, mereka juga menuntut beberapa hal. Pertama adalah soal insentif tenaga kesehatan yang sudah tidak diberikan alias dicabut oleh pemerintah. Untuk diketahui, pemerintah kabupaten pegaf pada tahun 2019 ini mencabut insentif untuk para tenaga kesehatan Karana anggarannya di alihkan untuk pembangunan 9 kantor OPD dan kantor bupati (salah satunya pembangunan kantor dinas kesehatan).
Kedua, mereka mendesak dinas kesehatan, untuk segera menyalurkan anggaran operasional kepada 9 puskesmas dan 1 Pustu plus.
Ketiga, mereka juga menuntut pemerintah Kabupaten Pegaf untuk segera mengangkat atau menerbitkan SK honorer (honor daerah) kepada para petugas kesehatan yang masih berstatus magang. Pasalnya, banyak petugas kesehatan di kabupaten pegaf yang belum mendapatkan upah/gaji lantaran status mereka masih sebagai pegawai magang, padahal ada di antara mereka yang sudah mengabdi 2 sampai 3 tahun. “Kami baru akan membuka palang sampai mereka menjawab 4 tuntutan kami,” kata Sakiman.
Untuk mengonfirmasi akan tuntutan para petugas kesehatan ini, wartawan mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegaf melalui via telepon, namun tidak tersambang. Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi yang diberikan oleh Timotius Nuham selaku kepala dinas kesehatan setempat. (rsl/bm)