KLIKPAPUA, PEGAF – Masyarakat Distrik Taige, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) keluhkan puskesmas di daerah tersebut yang sering tutup.
Pusat Kesehatan Masyarakat Taige merupakan satu-satunya tempat bagi warga setempat untuk memeriksakan kesehatan. Namun sering kali puskesmas tak berpenghuni alias tutup sepanjang hari. Seperti yang di ungkapkan Kepala Kampung Induk Taige, Goliat Menggesuk, di Distrik Taige, Sabtu (20/4/2019).
Menurut Goliat, yang juga Ketua Dewan Adat Papua wilayah Kabupaten Pegaf, para tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Taige sering kali meninggalkan tempat tugas. Apalagi Puskesmas Anggi maupun puskesmas lainnya berada sangat jauh, sehingga sering kali warga setempat tak mendapatkan layanan kesehatan ketika dalam kelemahan tubuh.
“Mereka datang pada saat gajian saja, sesudah itu mereka kembali menghilang,” kata Goliat.
Sudah beberapa kali Goliat maupun warga lain menegur, namun mereka tak pernah mengindahkannya. Goliat pun mempertanyakan kinerja dari tenaga medis yang ada.
“Saya sudah pernah menegur mereka tiga kali. Di rumah, di puskesmas, dan di gereja, tapi mereka tidak pernah perhatikan,” katanya.
Pada 15 April lalu, beberapa bidan di Puskesmas Taige telah mendapatkan SK PNS dari Bupati Kabupaten Pegaf. “Kami kecewa dengan bidan dan suster yang ada di sini, apalagi kemarin mereka telah diberikan SK PNS dari bupati, tapi tidak disertai dengan kinerja bagi warga, ” ungkapnya.
Ia pun meminta, Pemerintah Kabupaten Pegaf maupun dinas kesehatan untuk memberikan sanksi kepada puskesmas khususnya para tenaga medis yang ada di Puskesmas Taige.
“Saya minta kepada pemda khususnya dinas kesehatan agar menahan gaji sampai mereka betul-betul memberikan pelayanan bagi masyarakat,” tutupnya.(rsl)