BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni mengirim 4 anak muda untuk mengikuti magang pertanian di The Learning Farm (TLF) Cianjur, Jawa Barat.
Menurut siaran pers dari Staf Khusus Bupati Teluk Bintuni, Rizal Aris, Jumat (7/2/2020) mengatakan program ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Bupati Petrus Kasihiw dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta, serta kunjungan tim KSP ke Bintuni beberapa waktu lalu, yang menetapkan Teluk Bintuni sebagai tempat pengembangan program agribisnis skala nasional.
Untuk menyiapkan SDM orang asli Papua di bidang tersebut, maka Pemerintah Daerah Teluk Bintuni melalui Petrotekno memberangkatkan anak dari suku asli Teluk Bintuni untuk belajar menjadi petani andalan.
“Yang diberangkatkan yakni atas nama Natalis Yerkohok, Fery Asmorom, Albertus Yerkohok, dan Mepalen Yerkohok, serta didampingi oleh pendamping Frater F. Usfinit untuk mengikuti program magang pertanian di The Learning Farm (TLF) Cianjur, Jawa Bara,” katanya.
Dijelaskannya TLF merupakan yayasan yang didirikan pada Tahun 2005 Mee Kim dan Gouri Mirpury. Bergerak dalam pemberdayaan kaum muda usia 16 sampai 24 tahun.
Para siswa akan diberikan keterampilan dibidang pertanian terapan. Mencakup teknik bercocok tanam, penanggulangan hama penyakit, kearifan lokal, pemasaran dan bisnis berbasis pertanian.
“Penetapan kriteria calon siswa tidak mengacu pada ijazah, tapi lebih menekankan pada teka, kemauan dan ketabahan, untuk mengubah gaya hidup, guna meraih kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya program ini akan berlangsung selama 100 hari. Kemudian dilanjutkan dengan program lanjutan selama 6 bulan.
Menurut Aris, untuk kesempatan kali ini, sebenarnya hanya diberikan 2 orang saja, namun karena ada kebijakan pimpinan TLF, maka 4 orang bisa berangkat. Kedepan pada gelombang berikut Teluk Bintuni diberikan kesempatan untuk mengirim calon anak didik sebanyak 6 sampai 10 orang.
“Kita mulai mencari calon siswa ke keluarga – keluarga dan remaja- remaja Bintuni yang berminat,” katanya.
Aris mengatakan program ini merupakan gagasan dari Bupati dan wakil Bupati saat ini dalam rangka pengembangan SDM di bidang pertanian. Karena sebagian besar warga masyarakat Bintuni masih menggantungkan hidup pada bidang pertanian. (at/bm)