RAJA AMPAT, KLIKPAPUA.COM— Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat menggelar kegiatan Capasity Building bersama puluhan awak media asal Kota Sorong, Manokwari dan Raja Ampat. Kegiatan tersebut berlangsung di Korpak Resort, Raja Ampat, dari tanggal 31 Juli hingga 2 Agustus 2019.
Kepala BI Perwakilan Papua Barat, Donny H.Heatubun mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan sinergitas yang baik dengan media, yang notabene dapat membantu mempublikasikan potensi yang ada di kabupaten/kota di Papua Barat, yang sangat kaya.
Sebab di Papua Barat bukan hanya kaya akan sumber daya alamnnya, tapi juga memiliki komuditas-komuditas unggulan lainnya. “BI Papua Barat dan Dinas Parisiwisata dan Kebudayaan Raja Ampat pernah berdiskusi, bagaimana meningkatkan pariwisata di Raja Ampat. Sebagaimana kita ketahui, Raja Ampat adalah icon. Dan bukan hanya dikenal di Indonesia, tapi juga sudah mendunia.”
“Kalau boleh saya pinjam data pariwisata, tahun 2018 kunjungan pariwisata di sini (Raja Ampat,red) naik 23 ribu lebih. Dimana 80% merupakan wisatawan mancanegara (wisma). Suatu potensi yang luar biasa,” sambungnya.
Menurutnya, Raja Ampat tanpa dipromosikan, dengan masif pun wisatawan sudah mengenalnya. Namun apalagi lebih dijual lagi, tentu akan semakin dikenal dunia.
Raja Ampat rupanya bukanya hanya memiliki wisata laut, tapi juga ada wisata hutan. “Dengan bantuan teman-teman media, tentu dapat memberitakan keindahan alam apa saja yang di dapat di Raja Ampat,” katanya.
Tentu dengan adanya perbaikan infrastruktur, akan ada maskapai baru masuk, dapat semakin memajukan pariwisata di Raja Ampat. “Air Asia 1 September akan masuk di Kota Sorong. Setau saya City Link juga. Mungkin bisa dibuka dari Denpasar-Kota Sorong.Untuk menampung perjalanan wisatawan asing ke sini (Raja Ampat,red),” ujarnya.
Apabila pariwisata ini dikelolah dengan baik, lanjut Donny, tentu akan memberikan dampak baik terhadap masyarakat. “Kalau bicara soal ekonomi, di perekonomian Papua Barat masih didominasi oleh SDA (Sumber Daya Alam), yang notabene masih ditunjang dengan keberadaan BP Tangguh. Tentunya hal ini perlu dipahami bersama, bahwa satu waktu SDA akan habis. Sementara kekayaan alam apabila dikelolah dengan baik, tentu tidak berkesudahan. Dengan kata lain, akan terus memberikan hasil,” terangnya. (bm)