PEGAF,KLIKPAPUA.COM- Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, mengingatkan semua aparatur sipil negara di ruang lingkup Pemda Pegaf, untuk tidak terlibat politik praktis menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 ini.
“Seperti yang kita ketahui bersama kalau tahun ini merupakan tahun politik. Jangan sampai ASN terlibat maupun mencoba ikut bermain politik secara terang-terangan dan kampanye,” kata bupati, saat di jumpai di Distrik Anggi, baru-baru ini.
Dikatakan, bahwa ASN wajib fokus dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai abdi negara dan abdi masyarakat secara profesional dengan tidak melibatkan diri dalam politik praktis. “Saya minta semua ASN baik itu TNI dan Polri untuk netral. Jangan ada gerakan-gerakan bawah tanah, kalau ketahuan akan ada sanksi tegas yang menanti,” lanjut mantan ketua DPRD Manokwari ini.
Sebelumnya, Badan pengawas pemilu (Bawaslu) kabupaten pegaf telah mewanti-wanti ASN di lingkup pemeda pegaf untuk menjaga netralitas menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati.
Ketua Bawaslu Pegaf, Martinus Nuham mengatakan, ASN seharusnya menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menyikapi Pilkada serentak pada 23 September 2020 mendatang. ASN dilarang ikut kegiatan kampanye, apalagi secara terang-terangan mendukung salah satu peserta pilkada.
Untuk menjaga netralitas tersebut, Martinus mengatakan, sebaiknya para ASN menghindari seluruh aktivitas yang dapat ditafsirkan sebagai bentuk keberpihakan kepada salah satu pasangan calon kepala daerah. Seperti menghadiri kegiatan kampanye salah satu calon kepala daerah, berfoto dengan peserta pilkada serta memberikan kode jari yang dapat ditafsirkan sebagai dukungan ke salah satu peserta pilkada. “ASN harus berhati-hati dalam setiap aktivitasnya. Edaran Bawaslu sudah jelas, jangan sampai ada ASN yang melanggarnya,” pungkasnya.(rsl/bm)
Editor: BUSTAM