Kapolda Tornagogo: Semua Harus Kompak dalam Urusan Pandemi Covid-19 di Papua Barat

0
Rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantor Gubernur, Rabu (10/6/2020).(Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengajak semua pihak untuk selalu kompak dalam urusan pandemi Covid-19 di Papua Barat. Kekompakan dimaksud dalam penanganan  kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di 12 kabupaten dan 1 kota  di Papua Barat. Hal ini disampaikan Kapolda pada saat rapat evaluasi penanganan  Covid-19 di kantor Gubernur, Rabu (10/6/2020).
Kapolda mengatakan, dari seluruh daerah di Papua Barat jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Sorong paling tinggi, namun pada sisi lain angka kesembuhan di daerah tersebut cukup kecil, sehingga  memerlukan intervensi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, sangat berbeda dengan Kabupaten Teluk Bintuni pasien terkonfirmasi positif cukup banyak, tetapi angka kesembuhannya juga cukup banyak. Dalam pertemuan ini juga dibeberkan  data gugus tugas per tanggal  9 Juni 2020 warga positif Covid-19 di Papua Barat saat ini sebanyak 183 kasus.
Jumlah tertinggi terjadi Kota Sorong sebanyak 59 kasus, disusul Teluk Bintuni 48, Kabupaten Sorong 44, Raja Ampat 16, Manokwari sembilan, Teluk Wondama tiga, Fakfak dua, Manokwari Selatan dan Kaimana masing-masing satu.
Dari hasil paparan tersebut untuk angka kesembuhan pasien terbanyak berasal dari Kabupaten Bintuni sebanyak 35 orang, Kabupaten Sorong 20, Raja Ampat 12, Manokwari 6, Kota Sorong dan Manokwari Selatan masing-masing 1 pasien yang berhasil sembuh. “Di Kota Sorong dari 59 kasus positif baru 1 yang sembuh. Masyarakat pun di sana bertanya-tanya. Kita harus kompak, provinsi harus bisa intervensi bila perlu kita satu minggu di sana untuk membantu gugus tugas Kota Sorong,” ucap kapolda.
Dalam penanganan epidemi ini, provinsi harus loyal terhadap semua daerah. Kota Sorong membutuhkan pendampingan dan provinsi memiliki tanggungjawab itu. “Sehingga pada saat ini saya mau mengajak seluruh devisi yang tergabung pada gugus tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat bekerja kompak, masing-masing divisi harus maksimal dalam melaksanakan tugas masing-masing,” tuturnya.
Lebih lanjut Kapolda menyampaikan  pemerintah provinsi sudah mengalokasikan  anggaran sebesar Rp 197 Miliar, sehingga seluruh devisi harus bekerja sama untuk melakukan evaluasi dan bekerja semaksimal mungkin. “Saya mau ambil contoh seperti di Aceh angka penularan Covid-19 ditekan hingga 0,2 % karena Gugus Tugas bekerja bagus dan kesadaran masyarakat di Aceh cukup tinggi, Kita di Papua Barat saya yakin bisa berjalan  maksimal jika seluruh divisi pada gugus tugas bekerja secara bersama-sama,” tutupnya.(aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.