Indikator Kesehatan Semua Kabupaten/Kota di Papua Barat Posisi Sedang

0
Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Papua Barat. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Rapat  Evaluasi Penanganan Covid-19 Papua Barat yang dipimpin langsung Gubernur Papua Barat  didampingi Wakil Gubernur Papua Barat dihadiri oleh Forkopimda Papua Barat serta seluruh jajaran OPD serta Gugus Tugas. Rapat evaluasi kali ini untuk melihat sejauh mana epidemic penyembaran Covid-19 di Papua Barat, sehingga bisa menentukan arah kebijakan kedepan mengantisipasi ‘New Normal’.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 papua Barat dr. Arnoldus Tiniap mengatakan dari hasil pertemuan tadi dari segi epidemiologi, aspek indikator kesehatan keseluruhan dari 12 kabupaten dan 1 kota semua berada pada posisi sedang. “Di level sedang sebagaimana kalau kita lihat dari pembagian level atau sesuai dengan dekradasi atau berat ringannya suatu daerah yang terdampak Covid itu dibagi menjadi empat. Jadi pada level berat, kemudian diberi warna merah, kemudian level sedang diberi warna coklat muda atau orange, kemudian warna kuning yang level ringan, dan warna hijau atau yang tidak terdampak,” ungkap dr Arnold saat melakukan vicon bersama wartawan, Rabu (10/6/2020).
Menurut dr Arnold, untuk Papua Barat sendiri berada di level sedang sesuai dengan analisis yang dilakukan oleh tim provinsi  dan dari 12 kabupaten dan 1 kota yang mendekati kerendah yaitu Kabupaten Teluk Bintuni, kemudian yang sedang mendekati ke zona berat atau merah adalah Kota Sorong. “Namun sekali lagi,  saya mau sampaikan itu masih bersifat kajian yang dilihat atau dipotret dari aspek kesehatan semata, sementara dari aspek yang lain misalnya  ekonomi, dan hal-hal lain perlu juga ada masukan dari stakeholder terkait,” jelasnya.
Tim provinsi, menurutnya, akan berkoordinasi dengan kabupaten/ kota untuk membahas apakah dibeberapa kabupaten sudah siap untuk menerapkan New Normal, karena New Normal nantinya harus disiapkan secara baik.
Sesuai hasil vicon Gubernur yang didampingi Ketua Harian Gugus Tugas bersama Presiden, ada beberapa poin-poin penting yang disampaikan. Di antaranya untuk mempersiapkan ‘New Normal’ harus betul-betul berdasarkan data, atau kajian data, dan kemudian kesiapan dari aspek kesehatan dan aspek-aspek yang lainnya.
“Terutama dari kriteria kesehatan, karena ini menyangkut penyelamatan atau mengantisipasi angka kesakitan dan dampak dari sebaran Covid. Sebab kalau tidak hati-hati bisa ada gelombang kedua menurut Bapak Presiden,” kutip dr.Arnold.
Lebih lanjut disampaikan akan dilakukan rapat evaluasi keseluruhan dari masing-masing devisi pada Jumat (12/6/2020) untuk memberikan laporan secara terperinci. “Ini akan menjadi dasar pemerintah provinsi untuk kemudian dibahas dengan pemerintah kabupaten/kota, untuk menyiapkan beberapa daerah yang diprioritaskan  masuk New Normal,” pungkasnya.(aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.