Kepala Devisi Pemasyarakatan pada Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Papua Barat, Asep Sunandar. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di lokasi Lapas atau Rutan, Kepala Devisi Pemasyarakatan pada Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Papua Barat, Asep Sunandar mengaku meskipun berada dalam skup kecil, tetapi di dalamnya ada orang-orang yang tidak bisa dijaga jaraknya secara maksimal.
“Kecuali betul-betul bukan hanya warga binaan yang kita jaga, tetapi petugas juga kita jaga, karena petugas pergi keluar dan masuk, protokol Covid-19 tetap kita terapkan,” ujar Kepala Devisi Pemasyarakatan, Asep Sunandar saat ditemui, Jum’at (12/6/2020).
Kesiapan saat ini selain daripada pemenuhan APD yang digunakan oleh para petugas maupun warga binaan, juga imunnya harus tetap dijaga. “Karena New Normal itu bukan berarti Covid-19 ini berakhir, namun karena mengembalikan situasi sekarang, yang harus lebih hati-hati karena masyarakat sudah terjun di sektor ekonomi, sosial dan lainnya sudah dibuka oleh karena itu perlu adanya kehati-hatian,” jelasnya.
Asep menyampaikan untuk kunjungan pihaknya masih belum berani membuka peluang untuk melakukan kunjungan secara dekat, namun bisa dilakukan secara zoom, termasuk juga untuk persidangan masih dilakukan melalui teleconference.
Lebih lanjut disampaikan untuk tahanan baru khusus yang sudah divonis bisa diterima, tapi dengan catatan yang bersangkutan sudah di rapid test dan swab. “Kemudian gunakan protokol kesehatan maka kita siapkan tempat isolasi selama kurang lebih dua minggu, dilakukan pengecekkan ulang sebelum diturunkan ke blok,” jelasnya.
Ditambahkan Asep yang mana Kanwil sudah ada perencana untuk melakukan rapid test dan swab pada seluruh pegawai. “Tinggal menunggu waktunya kesiapan bagi yang akan melaksanakan maupun kesiapan kita,” pungkasnya.(aa/bm)