BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Setelah kembali ditetapkan sebagai daerah zona hijau atau telah terbebas dari Covid-19, Kabupaten Teluk Bintuni saat ini sedang dipersiapkan menuju kehidupan normal baru atau New Normal.
Ketua Tim Satgas Covid-19, Teluk Bintuni, Gustaf Manuputty, Selasa (14/7/2020) mengatakan pemerintah daerah sedang mempersiapkan regulasi tatanan kehidupan normal baru yang mengacu pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran pandemi corona virus. “Terkait dengan masuk ke new normal, nanti ada aturan pemerintah, dalam hal ini itu dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup),” kata Gustaf Manuputty.
Dikatakannya, produk hukum dasar aturan new normal sampai saat ini masih dalam proses penyusunan. Rancangan aturan tersebut telah disampaikan oleh Tim Satgas Covid-19 ke pemerintah daerah. “Terkait aktifitas – aktifitas di dalam new normal itu sudah tertuang di aturan itu, dan kita harus ikuti, semua kegiatan mulai dari transportasi, ekonomi, pasar, pendidikan, itu semua ada di dalam aturan new normal,” pungkasnya.
Sementara untuk persiapan mengantisipasi lonjakan kasus gelombang ke dua, apabila telah diberlakukan new normal, Juru Bicara Tim Satgas Covid-19, dr. Wiendo mengatakan pihaknya terus mempersiapkan kemampuan penanganan kasus positif Covid-19. Seperti untuk ketersediaan fasilitas kesehatan telah tersedia 9 ruang isolasi rawat inap khusus pasien positif di RSUD Teluk Bintuni.
“Kemudian sedang dibangun gedung khusus orang yang kontak erat dengan pasien positif, sedang dibangun di komplek RSUD, terus untuk tempat karantina kita juga sudah punya di Manimeri dan Kampung Masina, itu bisa digunakan juga untuk orang – orang yang kontak erat dengan kasus positif, atau orang positif tapi tanpa gejala,” katanya.
Untuk penanganan primer, kata Wiendo, di Puskemas – puskesmas sudah bisa melakukan Rapid Test, dan pengambilan Swab. Hal ini guna pendeteksian menemukan kasus positif.”Beberapa petugas medis puskesmas sudah dilatih, diantara Puskesmas Bintuni, Manimeri, Babo, Muturi, Tuhiba, selain di RSUD kita punya banyak puskesmas yang bisa melakukan pengambilan sampel Swab,” katanya lagi.
RSUD Teluk Bintuni sendiri telah diketahui memiliki dua alat PCR yaag mampu memeriksa sebanyak 100 sampel swab dalam sehari. Untuk penanganan pasien positif Covid-19, RSUD Teluk Bintuni juga telah memiliki tim spesialis cukup lengkap. “Ketersedian obat anti virus, vitamin, tersedia dengan cukup dan APD kita cukup, Alhamdulillah kita tidak mengalami kekurangan ketersediaan APD, masker N95 juga cukup, reagen cukup, kita masih mampu melakukan pemeriksaan PCR,” terangnya.
Wiendo menambahkan Teluk Bintuni akan melakukan penerapan screening sesuai standar WHO yakni bukan lagi dengan alat Rapid Tes namun sudah diwajibkan memakai langsung pemeriksaan swab dengan metode real tim PCR. (at/bm)