Hari Menanam Pohon Indonesia, Pemda Teluk Bintuni Bagikan 800 Bibit 

0
Sekda Teluk Bintuni Gustaf Manuputty menanam pohon di acara Hari Menanam Pohon Indonesia.

BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni membagi – bagikan sekitar 800 bibit pohon berbagai jenis di kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2019, di Kampung Bumi Saniari SP 3, Distrik Manimeri, Kamis (14/11/2019).

Jenis tanaman yang dibagikan kepada masyarakat yakni bibit pohon Mahoni dan trambesi sebanyak 400 anakan. Kategori tanaman hias, pucuk merah dan tanjung 200 anakan, dan tanaman serba guna palu, rambutan dan mangga, durian sejumlah 200 anakan.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Teluk Bintuni, Charli Boy, mengatakan, maksud dilaksanakanya peringatan penanaman serentak ini adalah untuk mengajak seluruh komponen bangsa agar menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan. Dalam rangka merehabilitasi hutan dan lahan, menjaga kelestarian sumber daya alam serta sebagai gerakan moral untuk menanam dan memelihara pohon.

“Tujuanya adalah, menambah luasan tutupan hutan dan lahan, mengantisipasi perubahan iklim global, degredasi hutan dan deforestasi serta kerusakan lingkungan lainya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan. Memasyarakatkan gerakan tanam dan pelihara pohon secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Disampaikannya tema yang diusung dalam hari penanaman serentak tahun 2019 yakni, “DAS Sehat, Sejahterakan Rakyat” yang mempunyai makna kondisi daerah aliran sungai apabila dijaga dengan baik akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi.

Sementara itu, sambutan Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw yang dibacakan Sekda Teluk Bintuni, Gustaf Manuputti, mengingkatkan kembali kepada seluruh masyarakat bahwa kawasan Teluk Bintuni merupakan yang kaya dengan potensi SDA (Sumber Daya Alam), yang terkandung di dalamnya termasuk sumber daya hutan, yaitu floura dan fauna, dan masih ada sekitar 2,1 juta hektar dari sekitar 8,7 juta hektar kawasan hutan di Papua Barat.

“Saya mengimbau kepada kita semua, mari manfaatkan hutan secara baik dan bijaksana, serta menjaga kelestarianya agar manfaatnya berkelanjutan dan tetap lestari,” pesannya.

Dikatakannya, kawasan hutan yang sudah kritis harus ditanami kembali dan pelihara. Sehinga dapat meningkatkan kualitas hutan dan fungsinya sebagai hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi.

Sekda mengatakan beberapa waktu lalu Gubernur Papua Barat dan para Bupati/walikota di Papua Barat telah mendeklerasikan Provinsi Papua Barat sebagai provensi konservasi dan telah disampaikan pula pada saat konferensi internal kenekaragaman hayati ekonomi kreatif dan pariwisata pada Oktober 2018.

Pasanya, Ini memiliki makna bahwa, pembangunan yang kita lakukan di wilayah Papua Barat harus selalu dilaksanakan dengan prinsip -prinsip pembangunan yang berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan. “Kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan salah satu kegiatan yang mendukung Provinsi Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi,” pungkasnya. (at)

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.