BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Kabupaten Teluk Bintuni, menggelar kegiatan Jambore Anak Sumuri dalam rangka Penanggulangan HIV/AIDS, Narkoba dan pernikahan dini, di Kampung Tofoi, Distrik Sumuri, Rabu (13/11/2019).
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati, Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Yosep Dian berpesan kepada anak – anak agar kalian mampu menjaga diri dan menjauhi diri kalian masing- masing dari hal -hal yang merusak masa depan kalian.
“Yaitu dengan menjauhi pergaulan bebas, menjauhi mencium lem Aibon, manjauhi narkoba, manjauhi meminum- minuman keras beralkohol, menjauhi pernikahan dini, menjauhi melakukan seks menyimpang dan menjauhi kenakalan – kenakalan remaja lainya,” pesan Bupati.
Menurut dia anak merupakan potensi penerus cita – cita bangsa yang memiliki peran strategis. Anak mempunyai ciri dan sifat khusus yang memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan, perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh.
“Masa depan bangsa berada di tangan anak – anak saat ini, semakin berkualitas anak saat ini, maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa, namun sebaliknya apabila kualitas anak tersebut buruk maka akan buruk pula masa depan bangsa, ” katanya.
Oleh sebab itu, kata Yosep Dian anak -anak Bintuni secara umum dan secara khusus di Sumuri, harus mampu manjadi kebanggaan orang tua, distrik dan Teluk Bintuni. Dengan terus belajar untuk memperjuangkan masa depan kalian, tinggalkan dan jauhi diri kalian dari hal- hal yang merusak masa, jadilah anak yang memiliki mimpi untuk meraih masa depan.
Ia menambahkan pemerintah daerah siap terus memberikan pelayanan agar anak- anak dapat memperoleh berbagai informasi dan akses untuk memasuki dunia pendidikan yang layak dengan berbagai fasilitas.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB, Jacomina Jane M. Fimbay mengatakan sasaran kegiatan adalah anak – anak pelajar dan remaja.
Dikatakannya kegiatan yang dilaksanakan adalah upaya bagaimana membuka wawasan kepada anak – anak dan memberikan pengetahuan tentang dampak buruk dari pergaulan bebas.
“Kita siapkan anak -anak kita untuk masa depan, sehingga kita harus protek mereka dengan kegiatan atau sosialisasi langsung kepada mereka agar SDM dimasa mendatang nantinya akan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan lebih berkarya serta bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara Kepala Distrik Sumuri Tarsisius Dorisara mengatakan dengan adanya sosialisasi yang pertama kali diadakan ini, semua bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya anak- anak sekolah tidak tahu, sehingga bisa paham akan dampak dari pergaulan bebas tersebut.
Tarsisius berhara kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di tahun – tahun mendatang. Kepada anak – anak peserta sosialisasi, ia minta agar dapat mengikuti dengan serius dan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari.
Kegiatan berlangsung selama dua hari. Lomba yel – yel tingkat SMP dan SMA pun dilaksanakan untuk memeriahkan Jambore Anak. (at)