RAJA AMPAT,KLIKPAPUA.com— Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw menegaskan bahwa masyarakat harus mendapat pelayanan dasar. Masyarakat tidak boleh dirugikan. Masyarakat yang berada di wilayah Terjauh Terluar dan Tertinggal (3T) harus mendapat perhatian. Presiden telah canangkan batas negara merupakan serambi terdepan Negara.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya dengan Mendagri dan Menkopolhukam melakukan pengecekan terhadap Pulau Fani, sehingga mudah-mudahan mendapat solusi, dan saya yakin menteri yang lain akan datang ke sini untuk membantu kita disini,” ujar Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat melakukan kunjungan ke Pulau Fani dalam acara pembentangan Bendera Merah Putih, Jumat (12/8/2022).
Pj Gubernur menyampaikan telah memerintahkan untuk dilakukan penyaluran bantuan tangan kasih kepada masing-masing kepala keluarga, sebesar Rp 3.600.000 ,-. “Dan saya telah serahkan secara simbolis kepada warga,” katanya.
Namun menurutnya, mekanisme penarikan sangat susah karena warga di kepulauan terluar harus menggunakan speadboat ke Kabupaten Raja Ampat, akhirnya apa yang mereka terima tidak seberapa dengan yang mereka dapatkan.
Maka Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat akan berupaya agar masyarakat bisa dilayani di kepulauan terluar. “Kami akan berbicara dengan Bank Papua dan perbankan lainnya, bisakah mereka melakukan upaya-upaya untuk melayani masyarakat yang berada di pulau-pulau terpencil,” ucap Waterpauw.
“Masyarakat di pulau-pulau terpencil harus dilayani, karena itu merupakan hal-hal yang diharapkan, berupa sentuhan dan masyarakat menginginkan adanya pelayanan dasar bagi mereka,” sambungnya.
Pj Gubernur juga menyampaikan, selain permasalahan tersebut, masalah lain yakni terkait jaringan yang ada di Pulau Fani. “Bandwidth-nya masih sangat rendah, sehingga akan kita rapatkan dan kita bahas agar masyarakat bisa menikmati itu terutama untuk anak-anak sekolah, di mana sekolah-sekolah mereka melakukan pembelajaran secara online,” tutupnya. (aa)