MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM—Pihak keluarga membantah bahwa Kepala Dinas Kesehatan Pegunungan Arfak meninggal karena Covid-19. Peryataan ini disampaikan Perwakilan Keluarga Daud Indouw kepada awak media, Jumat (3/7/2020) malam. Ditegaskan bahwa Kadinkes Pegaf meninggalkan karena penyakit bawaan dan bukan karena infeksi virus corona Covid-19, yang sempat beredar atau dimuat media.
“Jadi tolong diklarifikasi, sama sekali Kadinkes Pegaf itu tidak sakit Covid-19 dan keluarga besar tidak terima atas pernyataan dari Gugus Tugas yang telah dimuat di media,” tegasnya.
Mengenai informasi tersebut kata Daud, pemakaman almarhum tidak seperti pemakaman bagi seorang pejabat yang meninggal. Padahal almarhum adalah pejabat Pegaf yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pegaf.
“Pemakaman almarhum seperti pemakaman masyarakat biasa, karena tidak ada pejabat Pegaf yang hadir untuk melakukan pelepasan jenazah, serta tidak ada tabur bunga, krans bunga, dan terkesan almarhum bukan pejabat di Pegaf,” ujarnya.
“Intinya keluarga tidak yakin almarhum positif Covid-19. Keluarga merasa dengan pemberitaan dan vonis Satgas nama keluarga tercoreng, sehingga saya minta Satgas maupun media untuk menjaga kebersamaan yang ada,” sambungnya.
Selain itu, Daud juga mengatakan berdasarkan pengakuan dari keluarga, almarhum mempunyai penyakit bawaan, sehingga keluarga tidak meyakini 80 persen almarhum meninggal karena Covid-19 tetapi penyakit bawaan.(red)