Empat Harapan Bupati Hermus Setelah Mundur dari Manajer Perseman, di Antaranya Punya Jiwa Berkorban

0
Bupati Manokwari, Hermus Indou. (Foto: Elyas/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Bupati Manokwari Hermus Indou membenarkan berita ihawal dirinya mengundurkan diri dari kursi Manajer Perseman Manokwari.
Berita itu, diumumkan Direktur PT.Perseman Manokwari Yan Warinussy empat hari lalu per tanggal 12 Agustus 2022.
“Sebagai Direktur PT.Perseman Manokwari, berdasarkan akta notaris tanggal 3 Desember 2011 nomor 05, saya menyampaikan kepada seluruh khalayak umum bahwa Hermus Indou yang adalah juga Bupati Manokwari secara resmi telah menyatakan dirinya tidak bersedia kembali menjadi manajer klub Perseman dalam rencana mengarungi putaran Kompetisi Liga III Musim tahun 2022 mendatang,” kata Warinussy melalui keterangan tertulisnya.
Bupati Hermus Indou ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/8/2022) membenarkan hal tersebut. Ada beberapa alasan yang disampaikan. “Alasannya tidak banyak, saya ingin berbagai beban. Bahwasannya, cukup saya menjalankan tugas sebagai bupati. Biarkan Ketua KONI dan ketua cabang-cabang olahraga lainnya jauh lebih baik kita memberikan kesempatan kepada orang lain,” ucap Hermus.
Menurutnya, di daerah ini masih banyak orang memiliki kompetensi yang kuat, untuk diberikan kepercayaan mengelola semua cabang olahraga, termasuk Perseman Manokwri, untuk mewujudkan sebuah prestasi olahraga daerah yang membanggakan.
Ditanya soal rekomendasinya untuk menduduki kursi manajer tim berjuluk Hinocofu (Ular Putih) Bupati Hermus mengutarakan hal tersebut merupakan kewenangan PT Perseman.
“Itu kewenangan manajeman Perseman, saya tidak ikut campur untuk menentukan siapa yang menjadi manager Perseman. Itu kewenangan mutlak dari manajemen perseman,” ungkapnya.
Dia berharap, siapapun yang menjadi manajer Perseman, harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sepak bola serta memiliki pengalaman organisasi yang memadai.
“Selain pengalaman organisasi, memiliki karakter yang baik, karena membangun sepak bola tidak hanya mengurus sepak bola. Tetapi yang paling penting mengurus semua manusia yang bermain bola. Apapun aktivitas yang dilakukan dalam aspek semua pembangunan berhubungan dengan manusia,” harapnya.
Kemudian harapan keempat, memiliki jiwa berkorban mau memberikan dari apa yang dia punya untuk kemajuan olahraga di Manokwari, bukan mengharapkan membawa dirinya untuk hidup dari Perseman.
“Kalau itu terjadi, kegagalan besar akan terjadi. Orang yang memimpin Perseman harus menghidupkan Perseman, bukan Perseman yang menghidupi dia,” tutup orang nomor satu di Manokwari. (dra)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.