74 Tahun Merdeka, Perhatian ke Papua Perlu Ditingkatkan

0
Johan Werfete, Ketua Dewan Adat Kaimana.

KAIMANA,KLIKPAPUA.COM- Memasuki usia 74 tahun Indonesia merdeka, perhatian pemerintah pusat untuk pembangunan di Tanah Papua diharapkan perlu ditingkatkan.

Status otonomi khusus yang diberikan kepada rakyat Papua harus menyentuh kepentingan rakyat Papua. Rakyat Papua juga perlu diberikan peran yang sama di lingkup pemerintahan, politik, keamanan dan lainnya.

Demikian harapan dua tokoh masyarakat Kaimana Johan Werfete dan Syaifudin Furu ketika dimintai tanggapannya terkait kesan dan harapannya menyambut HUT RI ke-74. Keduanya berharap, perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat di Tanah Papua, khususnya di Papua Barat harus lebih ditingkatkan.

Johan Werfete yang merupakan Ketua Dewan Adat Kaimana mengatakan, program pembangunan selama ini sudah berjalan baik, namun pelayanan pemerintahan kepada masyarakat perlu dibenahi. Selain itu, peluang bagi masyarakat Papua untuk duduk sejajar dengan warga lainnya juga belum dirasakan oleh masyarakat Papua.

“Kita di Papua ini seperti belum merasa hidup dalam NKRI. Karena masalah pelayanan kepada masyarakat ini belum baik, apakah itu pelayanan pemerintahan maupun pembangunan. Selain itu, kita orang Papua di Papua Barat ini juga belum diberikan peluang untuk berperan di bidang pemerintahan, politik maupun pembangunan,” ungkapnya.

Johan juga secara khusus mempertanyakan pemberian status otonomi khusus bagi Papua, karena selama ini kata dia, penerapan otonomi khusus belum benar-benar mengakomodir kepentingan masyarakat Papua. “Otsus harus dikaji kembali, karena kami bingung dengan kata khusus itu. Itu sebenarnya berpihak kepada siapa. Kalau untuk orang asli Papua maka kembalikan itu kepada yang punya Otsus,” tegasnya.

Menutup penyataannya, Johan mengajak seluruh masyarakat Papua terlebih khusus di Kabupaten Kaimana agar mensyukuri kemerdekaan RI yang ke-74, dengan menciptakan situasi aman dan tertib. “Kami mengimbau agar masyarakat dan aparat keamanan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga perayaan HUT RI ke-74 berjalan lancar aman dan terkendali,” imbuh Johan.

Hal yang sama juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga mantan pejuang Trikora Syarifudin Furu. Dikatakan, kemerdekaan dan kebebasan yang kita rasakan saat ini, merupakan buah dari perjuangan panjang para pahlawan bangsa yang harus dihargai. Papua tegasnya, sudah final menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bahwa sebelum era kemerdekaan, ketika Papua masih didalam penjajahan kolonial Belanda, masyarakat Papua sangat terkebelakang dan terbelenggu oleh kebodohan, sehingga tidak bisa berkembang dan membangun daerahnya. Hari ini, memasuki 74 tahun Indonesia merdeka, kita harusnya bersyukur dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif,” ungkapnya.

Syaifudin berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan perhatian khusus bagi pembangunan di Tanah Papua, meskipun pada beberapa bagian yang perlu ditingkatkan. Peluang untuk keterlibatan orang Papua dalam berbagai sektor lanjutnya, perlu ditingkatkan, sehingga orang Papua menjadi sejajar dengan masyarakat lainnya.

“Kami berterima kasih karena pada jaman penjajahan dulu tidak ada namanya orang Papua menjadi pejabat, namun setelah Papua tergabung dalam bingkai NKRI, barulah perhatian pemerintah terhadap masyarakat asli Papua terlihat nyata dalam segala bidang. Tapi kedepan diharapkan perhatian itu harap ditingkatkan,” pungkasnya. (iw)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.