Gubernur: Seluruh Kepala Daerah di Tanah Papua Punya Kewajiban Membangun Pulau Mansinam

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyatakan bahwa jabatan yang diemban saat ini tidak terlepas dari doa dan nubuat para rasul Tuhan, yang berawal dari pulau Mansinam.
“Saya merupakan  buah dari benih injil yang ditabur mulai dari Pulau Mansinam,” ungkap Dominggus Mandacan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Lahai Roi di Pulau Mansinam, Jumat (26/3/2021).
Gubernur mengatakan  pembangunan gedung gereja baru Jemaat GKI Lahai Roi Mansinam  bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, tetapi menjadi tanggung jawab iman bagi seluruh kepala daerah di Tanah Papua. “Mansinam merupakan Pulau Peradaban Orang Asli Papua, oleh karena itu semua kepala daerah anak asli Papua yang sudah diberkati menjadi seorang kepala daerah mempunyai kewajiban untuk membangun Pulau Mansinam,” tuturnya.
Dia juga menyatakan bahwa pembangunan iman Kristen khususnya Gereja Kristen Injili (GKI) tetap berada dibawah satu sinode GKI di Tanah Papua. “Dua provinsi secara administrasi pemerintahan kita berbeda, tetapi di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan tetap satu Sinode GKI di tanah Papua,” ujarnya.
Dalam pembangunan gedung Gereja Lahai Roi Mansinam Pemerintah Provinsi Papua Barat menyerahkan bantuan sebesar Rp 2 Miliar. “Dan secara pribadi dan keluarga kami menyumbangkan 1.000 sak semen,” ucap Dominggus.
Selanjutnya, Bupati Manokwari Hermus Indou turut berkontribusi dalam pembangunan gedung gereja baru jemaat GKI Lahai Roi Mansinam sebesar Rp 1 M dalam APBD Perubahan 2021. “Saya juga mau mengakui bahwa saya sebagai putra asli suku Arfak saya pun adalah buah dari benih injil berawal dari Pulau Mansinam. Karena kami sudah diberkati, inilah saatnya kita pun harus memberkati,” ujar Hermus.
Hal yang sama pun disampaikan Bupati Manokwari Selatan Markus Waran dan Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroi. Yang mana Bupati Manokwari Selatan menyumbangkan Rp 500  juta,  Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy Rp 80 juta yang berasal dari Pemerintah Daerah yang diserahkan secara langsung, serta secara pribadi dan keluarga Yosiar menyumbang Rp 20 juta.
Yosias menyampaikan meskipun APBD Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak sangat kecil dari kabupaten/kota lainnya, namun untuk pekerjaan Tuhan, pihaknya tetap komitmen. Selanjutnya, BP AM Sinode juga menyumbangkan Rp 500 juta, Bupati Yapen Waropen Rp 200 juta. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.