
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat menggelar Lomba Budaya Nusantara dan Membaca Puisi bertajuk Suara Damai Nusantara (Sudara) di Manokwari, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan ini diikuti 100 pelajar dan mahasiswa dari Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.
Lomba yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, ini bertujuan memperkuat nilai-nilai kebangsaan sekaligus membentengi generasi muda dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme.
Ketua FKPT Papua Barat, Musa Kamudi, mengatakan lomba membaca puisi diikuti pelajar tingkat SMP dengan karya ciptaan sendiri, sementara lomba budaya menampilkan tarian dan lagu-lagu daerah yang diikuti pelajar SMP dan mahasiswa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan daya tangkal generasi muda terhadap paham radikal dan intoleransi,” ujarnya.
Selain itu, Musa menekankan bahwa kegiatan ini menjadi ruang kreatif bagi pelajar dan mahasiswa untuk menyalurkan bakat seni sekaligus menyuarakan pesan damai.
“Budaya adalah identitas kita. Melalui seni, kita ingin tumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” tambahnya.
Kepala Sub Direktorat Pengawasan BNPT RI, Suniah Setyawati, menyebutkan bahwa budaya merupakan benteng terkuat dalam melawan radikalisme.
“Budaya bisa menyatukan perbedaan. Karena itu, generasi muda harus menjadi agen perubahan yang menjaga kerukunan dan persatuan bangsa,” tuturnya.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyebut Sudara sebagai langkah strategis membangun sistem keamanan yang berbasis masyarakat.
“Harapan kami, setelah mengikuti kegiatan ini, pelajar dan mahasiswa mampu menjadi pilar perdamaian, motivator, dan pemersatu bangsa di tengah ancaman paham radikal,” katanya.
Lakotani menambahkan, generasi muda harus berada di garda terdepan dalam menolak segala bentuk radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
“Lingkungan sekolah dan kampus harus menjadi tempat yang aman, inklusif, dan bebas dari pengaruh paham-paham yang merusak keutuhan NKRI,” tegasnya. (dra)