MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Dewan Masjid Indonesia wilayah Papua Barat mendesak aparat kepolisian dan instansi terkait untuk melakukan penelusuran terhadap masuknya organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal di wilayah Kabupaten Manokwari.
Salah satu ormas radikal telah menunjukkan keberadaannya di wilayah Manokwari, melalui unggahan sebuah foto di internet. Hal tersebut disampaikan Alfaris Labago selaku Sekertaris Umum Dewan Masjid Indonesia wilayah Papua Barat saat menghadiri silaturahmi bersama Kapolda Papua Barat dengan tokoh muslim, mahasiswa dan ormas di Kabupaten Manokwari, Senin (10/2/2020).
Alfaris Labago menyampaikan dimana didalam unggahan foto tersebut, terdapat salah satu oknum anggota polisi. Oleh karena itu, dirinya meminta Kapolda Papua Barat dan jajarannya untuk segera mengambil langkah untuk mengantisipasi masuknya ormas tersebut.
“Kami duga ormas radikal telah masuk di Manokwari. Dan telah mengunggahan foto di internet. Dalam foto tersebut, terlihat satu oknum anggota polisi,” kata Alfaris.
Kapolda Papua Barat, Brigjen Tornagogo Sihombing, mengatakan polisi akan melakukan pendalaman terkait dugaan masuknya ormas radikal di Kabupaten Manokwari, seperti yang disampaikan dalam forum tersebut. “Informasi akan menjadi konsen polisi untuk didalami,” ungkap kapolda.
Kapolda Sihombing juga mengatakan, peningkatan aliran-aliran seperti yang disebutkan harus disikapi melalui satu lembaga Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yang dirapatkan dalam lingkungan Kejaksaan Agung untuk bisa menentukan. “Hasil rapat tim Pakem itulah nantinya jadi pintu masuk kepolisian untuk bisa bergerak melakukan penegakan hukum,” katanya.
Polisi juga akan mendalami dugaan keterlibatan oknum anggota polisi dalam ormas radikal seperti yang disampaikan. “Jika ada foto anggota Polri yang disebutkan, kami akan dalami. Tapi pada dasarnya, polisi adalah pengayom yang bisa ada dimana-mana dan terstruktur. Terkait ini akan kita lihat, apakah oknum polisi yang disebutkan adalah bagian dari ormas tersebut, atau memang ada alasan tugas lain yang bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.(aa/bm)