MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat merilis lima data ekonomi penting, hari ini. Lima data strategis terkini tersebut, yakni Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi April 2021, Perkembangan Nilai Tukar Petani April 2021, Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Maret 2021, Perkembangan Ekspor Impor Maret 2021, dan Perkembangan Transportasi Udara Provinsi Papua Barat bulan Februari 2021.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia dalam pers rilis melalui akun Youtube BPS Provinsi Papua Barat, Senin (3/5/2021). Untuk Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi pada April 2021 terjadi inflasi sebesar 0,08% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,27. Dari 90 kota IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu (1,31 persen) dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta (0,01 persen). Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Jayapura (1,26 persen) dan deflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan (0,02 persen). Untuk tingkat inflasi tahun kalender (April 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 0,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,57 persen.
Untuk Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Barat pada April 2021 sebesar 100,09 atau turun 0,89 persen dibanding NTP bulan Maret 2021. Pada April 2021 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Papua Barat sebesar 0,01 persen. Untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Papua Barat April 2021 sebesar 102,19 atau turun 1,02 persen dibanding bulan sebelumnya (Maret 2021).
Untuk perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Papua Barat pada bulan Maret 2021 sebesar 47,11 persen, naik 2,53 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2021 yang hanya 44,58 persen. Rata-rata lama menginap gabungan tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Papua Barat adalah 1,73 hari (1 – 2 hari) selama bulan Maret 2021, turun 3,49 persen dibandingkan rata-rata lama menginap pada bulan Februari 2021 (1,79 hari).
Untuk Perkembangan Ekspor – Impor Provinsi Papua Barat pada Maret 2021 mencapai US$ 146,49 juta, naik 10,29 persen dibanding Februari 2021. Impor Papua Barat Maret 2021 mencapai US$ 1,56 juta, naik 619,08 persen dibanding Februari 2021. Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat pada Maret 2021, yaitu sebesar US$ 141,98 juta sekaligus merupakan golongan barang yang memiliki nilai impor terbesar di Papua Barat pada Maret 2021, yaitu sebesar US$ 1,54 juta. Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$ 86,78 juta. Sementara itu, Malaysia merupakan negara asal impor Papua Barat terbesar dengan nilai impor sebesar US$ 1,54 juta.
Untuk Perkembangan Transportasi Udara Provinsi Papua Barat, jumlah penumpang berangkat menggunakan angkutan udara di Provinsi Papua Barat pada Februari 2021 tercatat sebanyak 46.443 orang, sedangkan jumlah penumpang datang sebanyak 41.245 orang. Dari hasil rekapitulasi 12 bandara di 9 kabupaten/kota pada bulan Februari 2021 terdapat 1.811 penerbangan yang terdiri dari 906 kedatangan dan 905 keberangkatan. Info selengkapnya dapat diunduh pada tautan berikut: http://s.bps.go.id/rilistransportasipabar. (rls/kp1)