Fraksi Otsus DPRK Kaimana Minta Pemda Evaluasi Guru yang Tak Berada di Tempat Tugas

0

KAIMANA,KLIKPAPUA.com — Anggota Fraksi Otonomi Khusus DPRK Kabupaten Kaimana, perwakilan Suku Mairasi, Milkha Martina Taboka meminta pemerintah daerah agar melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap guru-guru yang tak berada di tempat tugas.

Milkha menyoroti beberapa guru di Kampung Murano yang sempat viral di akun media sosial karena meninggalkan tempat tugas.

“Kami telah menyurati Dinas Pendidikan, agar segera menghadirkan pihak sekolah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” tegasnya,Sabtu (18/10/2025).

Milkha menjelaskan, pada Jumat kemarin pihaknya bersama Sekretaris Dinas Pendidikan, Julius Nanay dan Koordinator Pengawas, Amatus Mikhael Rumlus telah melakukan audiens di Kampung Murano bersama aparat kampung, pihak sekolah dan masyarakat setempat.

“Berdasarkan hasil pertemuan itu masyarakat meminta untuk menggantikan Kepala Sekolah serta memindahkan salah seorang guru yang bermasalah dan telah disetujui oleh dinas terkait,” jelasnya.

Menurutnya,akibat dari permasalahan tersebut kegiatan belajar-mengajar di Kampung Murano selama ini tidak berjalan dengan baik, bahkan siswa-siswinya masih ada yang belum bisa membaca.

“Saya ingin mengklarifikasi terkait video yang viral dimana masalah yang terjadi lebih mengacu pada masalah pribadi oknum guru tertentu serta ketidaknyamanan, ” beber Milkha kepada klikpapua.com.

Ia menyebut, hal ini disebabkan karena kurang adanya kesadaran dari beberapa warga yang sering membuat keributan sehingga menganggu proses belajar mengajar di sekolah.

“Jika ada masalah pribadi dan ketidaknyamanan, para guru bisa melaporkan kepada aparatur Kampung atau ke Dinas Pendidikan, “ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Kaimana yang turut mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Sehingga kayu palang dapat di buka kembali oleh Kepala Kampung dan kegiatan belajar mengajar bisa diaktifkan kembali, “tuturnya.

Menurut Milkha, pada 25 Oktober 2025 ini merupakan 1 abad peradaban orang Papua dimana Pendeta I. S. Kijne meletakkan dasar pendidikan di Papua.

“Semoga ini menjadi momentum untuk maju dan merefleksikan kebangkitan pendidikan di Papua khususnya di Kabupaten Kaimana, “ajaknya.

Dia berharap ke depannya tidak ada lagi guru yang meninggalkan tempat tugas, melayani dengan hati dan penuh pengabdian yang tinggi, demi kemajuan pendidikan di tanah Papua.(lau)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses