BPBD Pegaf Gandeng Unipa Petakan Daerah Rawan Bencana

0
Terry Dowansiba, Sekretaris BPBD Pegaf

PEGAF,KLIKPAPUA.COM– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pegunungan Arfak akan menggandeng Universitas Papua (Unipa) Manokwari dalam rencana pemetaan daerah rawan bencana di daerah itu pada Agustus mendatang. Demikian disampaikan Terry Dowansiba, Sekretaris BPBD Pegaf saat ditemui di Distrik Anggi, Kamis (18/7/2019).

Selain dari pihak Unipa, pihaknya juga akan menggandeng OPD teknis lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam hal ini bidang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Terry mengatakan, negeri di atas awan Papua ini merupakan daerah dengan potensi bencana alam yang tinggi di wilayah Papua Barat. Kondisi geografis  dan  kontur tanah berbatu dan berpasir (geologis) dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor. “Kita perlu mengetahui daerah yang tidak aman atau daerah yang rawan bencana,” katanya.

Menurut Terry, pemetaan daerah rawan bencana sangat dibutuhkan. Baik itu untuk kepentingan  pemerintah daerah maupun kepentingan  masyarakat setempat.

Kabupaten Pegaf  yang telah menjadi daerah otonomi baru pada tahun 2012 ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur.  Baik itu infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, maupun pembangunan fasilitas umum dan juga fasilitas pemerintah lainnya.

Dengan adanya pemetaan daerah rawan bencana, diharapkan dapat menjadi acuan pemerintah dalam melakukan pembangunan di daerah tersebut. “Apa yang akan kami lakukan dapat menjadi acuan pemerintah dalam pembangunan di pegaf,” kata Terry.

Selain itu, berkembangnya populasi manusia di Kabupaten Pegaf, membuat banyak masyarakat  membangun rumah di bawah kaki gunung. Sementara kondisi geologis di daerah ini menunjukkan potensi longsor dan banjir sangat tinggi. “Masyarakat juga dapat mengetahui tempat yang aman saat mendirikan rumah maupun bangunan lainnya,” pungkasnya.(rsl)

Editor: BUSTAM



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.