MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua Barat, mewajibkan semua siswa SMA sederajat divaksin Covid-19. Kewajiban Vaksin tersebut tertuang dalam surat edaran Disdik Papua Barat perihal syarat penerimaan raport tahun ajaran 2021/2022, tertanggal 14 Desember 2021.
Berdasarkan surat edaran tersebut, disebutkan penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) pada semester genap tahun ajar 2021/2020, 60 persen pertemuan akan dilakukan secara tatap muka, hal tersebut diberlakukan secara serentak di Papua Barat.
Dalam salah satu poin surat edaran itu juga disebutkan, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sekolah SMA sederajat, mewajibkan siswa yang akan mengambil raport pada tanggal 15 Januari 2022 telah di vaksin dosis satu atau dosis dua.
Langkah Pemprov tersebut disambut positif oleh Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat.
Kapolda Papua Barat melalui Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/1/2025) menginstruksikan para kapolres dan jajarannya agar dapat mengimbau kepala sekolah dan dinas terkait serta masyarakat agar mengikuti surat edaran tersebut.
“Diimbau para kapolres dan jajaran agar mengingatkan kepala sekolah, dinas kesehatan, dinas pendidikan di daerahnya masing-masing terkait sosialisasikan kepada masyarakat khususnya para orang tua murid supaya mengikuti aturan dalam Surat Edaran (SE) Dinas pendidikan Provinsi Papua Barat,” imbau Kabid Humas Polda Papua Barat.
Selain itu, Polda Papua Barat juga menginginkan agar Polres dan jajarannya, mempersiapkan dan menentukan teknis pelaksanaan, waktu dan lokasi penempatan gerai Vaksinasi. Dengan langkah-langkah tersebut Polda Papua Barat menargetkan capaian Vaksinasi Merdeka berkisar 70 persen di akhir bulan januari 2022.
Berdasarkan data Bid Dokes Polda Papua Barat pada tanggal 6 Januari 2022, pukul 20.00 WIT, Pencapaian Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat untuk Dosis Pertama mencapai 425.313 (53,34%) dari sasaran 797.402, dan untuk Dosis Kedua mencapai 267.867 (33,59%).
Pencapaian tersebut masih rendah mengingat masih tingginya ancaman virus Covid-19 di Indonesia, khususnya Papua Barat.(rls)
