Sisa 12 dan 6 KM, Pembukaan Akses Jalan ke Mosut dan Mostim Ditargetkan Rampung Tahun Depan

0
BINTUNI,KLIKPAPUA.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni terus menggenjot program pembangunan ruas jalan untuk membuka wilayah distrik terisolir. Distrik Moskona Utara dan Timur merupakan wilayah terisolir yang selama ini hanya bisa diakses melalui jalur udara.
Dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Petrus Kasihiw dan Matret Kokop, periode pertama pembukaan akses jalan darat ke wilayah dua distrik tersebut sudah hampir tembus. “Sedikit lagi kita sudah tembus Moskona Utara, dan Moskona Timur. Moskona Utara itu tinggal 12 kilo meter, Moskona Timur tinggal 6 kilo meter, sudah tembus,” kata Bupati Petrus Kasihiw saat memimpin apel gabungan di Geanggang Argosigemerai SP 5, Distrik Bintuni Timur, Senin (7/6/2021).
Bupati Kasihiw menegaskan bahwa program pembangunan tidak hanya dipusatkan di wilayah ibu kota kabupaten. Selama 5 tahun menjabat, ia bersama wakilnya dan jajaran Organisas Perangkat Daerah (OPD) telah membangun di seluruh wilayah kabupaten, mulai dari kampung hingga ke kota.
“Jadi pembangunan tidak hanya ada di kota ini (Bintuni ), selama 5 tahun kita bangun diseluruh daerah, hanya karena negeri ini luas, Bintuni itu 21 persen luas Papua Barat, terluas, bisa jadi satu kabupaten disini. Jadi tantangan pembangunan beda dengan daerah – daerah lain,” katanya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Andreas Tomi Tulak mengatakan bahwa memang betul ada sekitar 12 kilo meter yang belum ditembus ke wilayah Distrik Moskona Utara.
Ia mengungkapkan sebelum pelaksanaan pembangunan jalan ke Moskona Utara,  ada yang menyampaikan sangat tidak mungkin bisa membangun jalan ke distrik pedalaman itu, karena kontur tanahnya bebatuan. Namun pihaknya bersama masyarakat melakukan survei lokasi, dan akhirnya pembukaan akses jalan bisa dikerjakan. “Seharusnya kita mulai lanjut tahun ini, tapi karena anggarannya tidak memungkinkan, kita belum lanjut, tapi kita belum tahu nanti di perubahan ada anggaran memungkinkan ya kita lanjut,” katanya.
Tomi mengungkapkan sisa 12 kilo meter ke Distrik Moskona Utara, bisa dikerjakan dalam waktu satu tahun anggaran. Diperkiran bisa menelan anggaran lebih dari Rp. 20 miliar. “Lebih itu, karena bebatuan, perlakuannya beda, lebih lama dibandingkan yang lokasinya hanya kontur tanah biasa. Apalagi lokasinya yang keatas (wilayah Moskona Utara) ini  tanahnya berbatu,” ujarnya.
Ia menargetkan ruas jalan ke wilayah Moskona Utara dan Timur, bisa tembus pada tahun 2022. Itupun jika anggaran daerah memungkinkan atau tersedia untuk program tersebut. (at)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.