Sempat Terputus Akibat Longsor, Ruas Jalan Tahota Sudah Bisa Dilalui

0

BINTUNI,KLIKPAPUA.com- Ruas jalan nasional Manokwari-Bintuni tepatnya di Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, sempat terputus akibat adanya longsor pada Minggu (14/4/2024) pagi.

Sekitar satu hari, ruas jalan satu -satunya penghubung antar kabupaten, tidak bisa dilewati kendaraan. Longsor terjadi disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah Manokwari Selatan beberapa hari terakhir.

Menurut informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, longsornya gunung di Tahota, terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIT, dengan ketinggian material yang menutup badan jalan berkisar 2-4 meter, dengan panjang kurang lebih 25 meter. Tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut, namun arus kendaraan Bintuni-Manokwari dan sebaliknya terhambat dan tidak bisa dilewati hingga Minggu Malam.

Siswanto, Salah satu Sopir angkutan umum Bintuni- Manokwari mengatakan akibat longsor tersebut, ia tidak bisa membawa penumpang hingga ke Manokwari. Karena selain becek, longsoran lereng juga sangat tinggi dan tidak bisa dilewati dengan kendaraan dobel gardan.

“Kami terpaksa saling Oper barang dan Penumpang, karena banyak pemudik yang mau kembali, anak-anak sekolah kasihan,” ujar Siswanto.

Para penumpang yang dioper harus turun dan jalan kaki melewati longsoran tanah yang becek dan lengket, untuk menaiki angkutan umum di ruas sebelah menuju ke Manokwari, demikian juga sebaliknya penumpang dari Manokwari menuju Bintuni.

Sementara itu PPK 1.1 Ruas Esau Sesa-Mameh pada Balai Jalan dan Jembatan Wilayah XVII, Manokwari, Ari Widya Pradana, mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan terhadap longsor yang menutup jalan. Sejak Minggu malam 1 unit alat berat dari PT Pulmon, telah diturunkan untuk membersihkan longsoran tanah agar bisa dilewati kendaraan.

“Dari semalam kendaraan sudah bisa lewat, tapi masih yang dobel gerdan, untuk kendaraan kecil belum bisa dikarenakan masih banyak tanah becek,” ujar Pradana.

Diperkirakan, untuk penanganan longsor membutuhkan waktu kurang lebih 1 Minggu hingga jalan bisa normal kembali. Mereka berencana akan membentuk trap-trap pada lereng untuk mencegah terjadinya longsor susulan.

“Kami masih menunggu info teman-teman dilapangan untuk update nya, apakah ada jalan yang longsor sebagian atau bagaimana karena masih tertutup tanah sebagian,” ujar nya lagi.

Dikatakan, pihaknya juga akan melakukan penanganan jika kemungkinan terjadi jalan aspal yang longsor. Selain itu akan melakukan koordinasi dengan pihak telkomesel terkait adanya tower yang berada di atas gunung, yang kemungkinan bisa roboh jika terjadi longsor susulan. (dr)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.