BINTUNI,KLIKPAPUA.com–Dana padat karya tahap pertama Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni sebesar Rp500 juta yang diterima sejak bulan Oktober lalu, sampai saat ini sudah direalisasikan dalam bentuk program pembangunan fisik di 14 kampung dengan nilai masing-masing sebesar Rp35 juta.
Kepala Distrik Manimeri Azis Kosepa Rabu (2/11/2022) mengatakan, progres pembangunan dari dana padat karya ini sudah terealisasi 100 persen.
“Dana padat karya di 14 kampung kebanyakan diprogramkan pada pembangunan infrastruktur dan dilaksanakan sewakelola. Artinya dilaksanakan masyarakat setempat,” ujarnya.
Dikatakan sebelum realisasi pembangunan dari dana padat karya ini, pemerintah kampung sebelumnya membuat Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) berdasarkan hasil musyawarah kampung, pemerintah distrik akan memverifikasi RAP tersebut untuk melihat kesesuaian anggaran dan kebutuhan masing-masing kampung.
Pasalnya pemerintah distrik juga telah membentuk tim pengawas untuk mendampingi mereka di kampung-kampung serta pendampingan laporan administrasi.
Ajiz menjabarkan sejumlah program pembangunan yang telah direalisasikan di 14 kampung tersebut, di antaranya pembangunan gorong-gorong di Kampung Botai, pembangunan kelas bermain PAUD di Kampung Banjar Ausoi, jalan sepanjang 200 m di sp 3 untuk pembagian makam nasrani dan muslim, lapangan voli di Kampung Rubobo, kamar mandi ganti dua unit di SP 3, rehab posyandu di Waraitama, gorong-gorong di kampung Atibo, penimbunan taman bermain di Pasamai, gorong-gorong di Tihibo, penimbunan jalan sepanjang 100 meter di Kampung Idut, rabat kantor kampung di Tirasai.
“Hampir semua kita gunakan untuk pembangunan fisik, sebisa mungkin kita hilangkan budaya potong rumput yang nanti bisa tumbuh lagi,” ujarnya.
Ajiz mengatakan masyarakat kampung sangat berterimakasih, dan meminta untuk anggaran tahap ke dua di antarkan langsung ke kampung-kampung dihadapan masyarakat.
Ia juga akan meminta kepada Bupati untuk meresmikan kelas bermain PAUD di Banjar Ausoi sebagai penanda diresmikannya fasilitas kampung di seluruh Bintuni yang bersumber dari dana padat karya.
“Kami sudah SPJ kan semua tinggal menunggu SPPD Nihil nya untuk tahap ke dua, kami menunggu keuangan kalau prosesnya cepat kita akan menyerahkan langsung ke kampung-kampung supaya ada transparansi,” ujarnya.
Ajiz juga mengapresiasi program Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni yang telah mengeluarkan kebijakan ini, walaupun kondisi keuangan daerah sedang tidak stabil pasca pandemi Covid-19. (dr)