BINTUNI,KLIKPAPUA.com – Puluhan masa dari Aliansi Mahasiswa Kabupaten Teluk Bintuni se Indonesia mendatangi kantor bupati setempat, Rabu (27/1/2021). Aliansi mahasiswa datang menuntut segera realisasikan bantuan sosial berupa beasiswa ke pemerintah daerah tahun anggaran 2020 yang sampai akhir Januari 2021 belum mereka terima.
Masa yang datang diterima oleh Plt. Sekda Frans Awak, Kepala Badan Pengelelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Herman Kayame, para Asisten, Staf Ahli dan di kawal oleh sejumlah anggota Polres Teluk Bintuni. Dalam aksi demo damai tersebut, pejabat terkait yakni Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat yang menangani beasiswa tidak berada ditempat tugas, alasan sakit.
Koordinator lapangan Fiktor Ogoney mengatakan tetkait beasiswa ini sudah empat kali pihaknya melakukan pertemuan dengan pihak Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Teluk Bintuni, BPKAD, dan Sekda Teluk Bintuni. “Kami minta kejelasan anggaran hari ini juga, tidak besok, tiga hari, harus hari ini ada kejelasan,” tegasnya dalam orasinya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Plt. Sekda Frans Awak mengatakan pemerintah daerah menerima aspirasi mahasiswa, namun yang bisa menjelaskan secara rinci persoalan tersebut yakni kepala BPKAD. Sehingga Plt. Sekda memberikan kesempatan kepada Kepala BPKAD.
Dalam penjelasannya, Kepala BPKAD Herman Kayame mengatakan bahwa penymapaian data mahasiswa dari Bagian Kesra lambat, menjadi penyebab dan tertundanya proses pencairan beasiswa tahap II atau semester II tahun 2020, bagi mahasiswa Kabupaten Teluk Bintuni yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. “Data yang saya dapat itu terlambat, karena data itu penting bagi saya, karena untuk pertanggungjawaban nanti pada saat pemeriksaan,” katanya.
Pasalnya, sesuai prosedur data mahasiswa lebih dahulu diterima oleh Bagian Kesra dan kemudian diserahkan ke BPKAD untuk proses pencairan. Namun pada Desember data yang masuk hanya sebatas nama, kota studi dan no rekening mahasiswa, sementara terkait berkas administrasi perkuliahan belum dilampirkan. “Ada sekitar 500 orang mahasiswa yang sudah masuk, dengan total anggaran beasiswa tahap ke II yang akan dicairkan sebesar Rp. 8 miliar,” ujarnya.
Kayame menegaskan dan berjanji paling lambat Senin (1/2/2021), beasiswa sudah masuk ke rekening masing – masing mahasiswa. Mendengar jawaban tersebut, masa menerima. Tetapi apabila tidak ditepati lagi, pendemo mengancam akan kembali datang melakukan aksi dengan orang tua dan jumlah masa yang lebih besar. (at)