TAMBRAUW,KLIKPAPUA.com—Komunitas suka membaca adalah sekelompok anak muda dari berbagai latar belakang yang berbeda, mereka bergerak menghidupkan LITERASI di tanah Papua.
Diketuai oleh Lamek dowansiba Komunitas ini sudah membuka Rumah Baca ke 34 pada 30 April lalu di Distrik Mawabuan, Kabupaten Tambrauw.
Norman Tambunan selaku Pembina KSM Papua Barat menyampaikan rasa bangga kepada anak-anak muda yang tetap aktif bergerak melestarikan gerakan pendidikan non formal. “Hari ini saya bersama adek Lamek Dowansiba selaku Ketua KSM PB dan rekan-rekan KSM membuka Resmi Rumah Baca KSM PB yang ke 34 di Distrik Mawabuan, KabupatenTambrauw, sekaligus memberikan secara simbolis bantuan peralatan sekolah dan Bama bagi guru pengajar Rumah Baca,” kata Norman, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Manokwari.
Norman berharap Rumah Baca ini bisa bermanfaat dan menunjang pendidikan anak-anak di luar sekolah. Sebagaimana diketahui bahwa dalam kehidupan bermasyarakat bersosial berbangsa dan bernegara pendidikan sangat memiliki peranan penting dan berpengaruh terhadap masa depan anak-anak. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan seperti yang diinginkan.
“Bisa jadi karena keterbatasan ekonomi, jarak dan berbagai macam masalah, sehingga menghambat perkembangan pendidikan sekolah anak anak kita. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal, pendidikan ini dapat diakses atau dilaksanakan di ruang lingkup masyarakat tujuannya agar anak- anak memiliki inisiatif atau kesadaran mandiri untuk mengontrol kegiatan belajarnya. Tujuannya sama yaitu ingin mencerdaskan anak- anak bangsa agar dimasa depan mereka menjadi anak anak yang intelektual, cerdas berwawasan mandiri dan berkarakter,” tutup Norman.
Lamek Dowansiba Ketua KSM PB mengatakan akan terus bergerak membumikan literasi di tanah Papua sesuai semboyan “Anak Cerdas Papua Maju”. “Kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, banyak unsur terkait tentang suksesnya pendidikan, salah satunya adalah tanggung jawab para orang dewasa untuk mengajari anak-anak di sekitar nya, dari pergerakan ini kami berusaha menggerakkan semua potensi untuk dapat terlibat berperan aktif dalam urusan pendidikan, khususnya pendidikan informal seperti Rumah Baca, perpustakaan mini dan lain sebagainya,” tuntasnya. (rls)