KLIKPAPUA, SORONG— Pertamina EP (PEP) Asset 4 Papua Field merupakan salah satu lapangan yang dikelola PT Pertamina EP, dan merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak dalam bidang industri hulu migas.
PEP Asset 4 Papua Field merupakan Kontraktor Kerja Kerja Sama (KKKS) dalam bidang eksplorasi dan produksi migas di bawah pengawasan SKK Migas yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebagai industri beresiko kerja tinggi, aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan (K3LL) dalam kegiatan operasional sangat diutamakan oleh PEP Asset 4 Papua Field.
Demi menjaga keselamatan pekerja dan mitra kerja, Pertamina EP dan para kontraktor wajib mengikuti aturan-aturan K3LL yang berlaku.
Contractor Safety Management System atau CSMS adalah salah satu kriteria penilaian yang menjamin sebuah kontraktor telah memenuhi standar K3LL.
Peraturan ini menjadi persyaratan utama yang berlaku kepada seluruh kontraktor lokal maupun non-lokal untuk dapat mengikuti proses pengadaan di industri migas.
Aturan ini tercantum di dalam PTK-005/SKKMA0000/2018/S0 SKK Migas yang menjadi pedoman seluruh KKKS termasuk PEP Asset 4 Papua Field dalam melakukan pengadaan barang dan jasa.
PEP Asset 4 Papua Field selama ini selalu mengikutsertakan tenaga kerja lokal dan pengusaha lokal untuk pekerjaan-pekerjaan terkait operasional perusahaan. Dalam rangka meningkatkan kapabilatas dan kemampuan rekan-rekan pengusaha lokal, Papua Field turut berperan aktif untuk memberikan konsultasi, pelatihan sehingga mendapatkan sertifikat CSMS. Dengan pengetahuan teknis dan administrasi yang semakin meningkat, diharapkan pengusaha-pengusaha lokal yang bermitra dengan PEP Asset Papua Field dapat pula berkompetisi dengan kontraktor lain pada skala regional hingga nasional. Sampai saat ini sudah terdapat 27 mitra kerja lokal di wilayah Sorong dan 15 mitra kerja dari luar Sorong yang bermitra dengan PEP Asset 4 Papua Field.
Salah satu upaya PEP Asset 4 Papua Field membina hubungan dengan kontraktor lokal adalah melalui dialog dua arah untuk tercapainya sebuah sinergi yang baik. Seperti yang terjadi, Kamis (4/4/19), bertempat di Kantor PEP Asset 4 Papua Field, lima kontraktor lokal hadir untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka.
Lima kontraktor tersebut adalah PT Bersaudara Kita Imbaya, PT FOA Waya, PT Nomro Jaya, PT Prima Alfa, dan PT Braga Indah. Kehadiran para kontraktor disambut baik oleh Papua Field Manager, Hanif Setiawan dan jajaran manajemen PEP Papua Field.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan kontraktor lokal Max Izak Fonataba menyampaikan bahwa mereka ingin kontraktor lokal lebih diutamakan dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa. Mereka juga berharap agar kontraktor non-lokal agar tidak diikutsertakan dalam kegiatan tender dan sistem tender dilaksanakan dengan transparan. “Tidak boleh ada pengusaha dari luar Papua yang masuk ke Papua” ujar Max Fonataba.
Menanggapi aspirasi tersebut, Hanif Setiawan selaku Papua Field Manager menyampaikan bahwa PEP Asset Papua Field akan tetap menjaga kearifan lokal dalam kegiatan operasional, salah satunya mengutamakan tenaga kerja dan kontraktor lokal.
Dalam proses pengadaan tender, Pertamina EP selalu mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku. “Semua proses yang dilakukan di PEP Papua Field khususnya lelang sudah dilakukan oleh tim yang kompeten dan menjunjung tinggi nilai-nilai serta integritas yg bisa dipertanggungjawabkan. Karena pertamina selalu mengedepankan GCG sebagai penjabaran dari tata nilai dan etika kerja bisnisnya,” tegas Hanif.
Hanif menambahkan, selama kontraktor lokal dapat memenuhi kriteria dan administrasi, mereka dapat ikut serta dalam kegiatan tender. PEP Asset 4 Papua Field bersedia membantu para kontraktor lokal untuk pemenuhan CSMS.
“Kami dan Tim Papua Field siap untuk membantu, tetapi dari bapak-bapak dan ibu-ibu juga harus komit untuk aktif dalam pemenuhan nilai CSMS seperti kontraktor-kontraktor lokal lainnya yang telah lulus,” imbuh Hanif.
Selain meminta untuk memenuhi kewajiban sebagai kontraktor, Pertamina EP Papua Field juga berharap para kontraktor memperhatikan hak-hak tenaga kerja lokal yang ada di Papua. Selain perbaikan CSMS, Hanif mengharapkan terdapat upaya-upaya memperbaiki kinerja pengelolaan kontrak seperti ketepatan waktu pembayaran gaji, kesesuaian pemberian perlengkapan kerja, serta ketepatan waktu dalam pembayaran iuran BPJS Kesehatan.
Pertemuan diakhiri dengan penyampaian komitmen dari pihak PEP Asset 4 Papua Field dengan kontraktor lokal untuk bersama-sama menerapkan CSMS sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.
PEP Asset 4 Papua Field bersama dengan kontraktor lokal sepakat agar proses sertifikasi CSMS dapat diselesaikan sampai tanggal 31 April 2019. Dalam prosesnya, Pertamina EP Asset 4 Papua Field akan mengakomodir segala kebutuhan dan masukan yang disampaikan oleh kontraktor lokal sesuai dengan aturan yang berlaku.