SORSEL,KLIKPAPUA.com—Polres Sorong Selatan kembali menggelar pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat asal Kabupaten Maybrat di Cafe D’Cul Sorong Selatan, Wernas, Rabu (8/9/2021). Pertemuan tersebut dalam rangka menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat menyikapi situasi pasca terjadinya penyerangan Pos Ramil Kisor, 2 September 2021 lalu.
Pertemuan tersebut dipimpin Kasat Binmas Polres Sorong Selatan, Iptu Marthinus Mangiri, S.Sos mewakili Kapolres Sorong Selatan dan dihadiri Ketua LMA Kabupaten Maybrat Alfons Kambu,Tokoh Adat Distrik Moswaren Markus Homer, Tokoh Adat Distrik Wayer Yohan Tigori, Tomas Distrik Moswaren Yosias Homer, Tokoh Perempuan Kabupaten Maybrat Angganeta Howay, Tokoh Masyarakat Distrik Wayer Woha Boltal, Tokoh Pemuda Maybrat Dance Yumame, Intektual Sorong Selatan asal Maybrat Kampung Mare Agus Semunya dan Tokoh Pemuda Ayosami Distrik Aifat Kabupaten Maybrat, Agustinus Saa.
Kasat Binmas Polres Sorong Selatan, Iptu Marthinus Mangiri, S.Sos mengatakan, pertemuan ini dilakukan dengan harapan mendapat perhatian dan dukungan dari para tokoh masyarakat untuk berperan aktif bersama Polri menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Maybrat agar tetap aman dan kondusif pasca peristiwa 2 September 2021 di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan.
“Saya mengajak para tokoh masyarakat dapat melihat secara jernih peristiwa tersebut dan siapapun pelakunya harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan para tokoh masyarakat dapat membantu tugas Polri khususnya Polres Sorong Selatan dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas,” ucap Kasat Binmas.
Sementara Ketua LMA Kabupaten Maybrat, Alfons Kambu menyampaikan, bahwa tokoh masyarakat adat memiliki tugas penting secara kesukuan dan pertemuan ini adalah momentum untuk mengakomodir masalah yang ada di wilayah tersebut dan bagaimana menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif.
“Kami mengutuk keras peristiwa penyerangan Pos Ramil Kisor Distrik Aifat Selatan, karena perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak sesuai hukum adat dan budaya, serta telah mencoreng nama baik warga masyarakat Maybrat, dan berharap peristiwa seperti ini jangan sampai terulang lagi,” tuturnya.
Dari para tokoh masyarakat yang lain baik tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan yang hadir juga menyampaikan bahwa menyikapi situasi yang ada perlunya kerjasama dengan pemerintah baik TNI/Polri untuk mencari oknum yang melakukan penyerangan Pos Ramil Kisor tersebut, guna diproses sesuai hukum yang berlaku.
Diakhir pertemuan dilanjutkan dengan deklarasi dari para tokoh masyarakat mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa penyerangan Pos Ramil Kisor Kabupaten Maybrat dan menangkap para pelakunya untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, S.IK.MH menambahkan, pertemuan -pertemuan bersama masyarakat perlu terus dilaksanakan untuk menyejukan situasi, agar masyarakat bisa tenang dan dapat beraktifitas kembali seperti biasa.(rls/bm)