WAISAI,KLIKPAPUA.com -Kapolres Raja Ampat AKBP. Andre J. W. Manuputty, SIK mengikuti acara zoom meeting launching Kampung Tangguh (Kampung Yabanonti), Polda Papua Barat, yang berlangsung di ruangan data, Mapolres Raja Ampat, Kamis (25/2/2021).
Hadir dalam zoom meeting tersebut, Dandim 1805/R4, Sekretaris Kampung Persiapan Napirboi, BIN Perwakilan Raja Ampat, Wakapolres Raja Ampat, Kapolsek Waigeo Selatan. Andre menjelaskan, vicon ini dilakukan dalam rangka pencanangan 100 kampung Yabanonti se – Papua Barat, yang diikuti Gubernur Papua Bara diwakili oleh Wakil Gubernur.
Berdasarkan sambutan Bapak Kapolda PB, Andre menyebut pencanangan kampung Yabanonti sebanyak 117 di wilayah papua barat, khusus kabupaten Raja Ampat sendiri sebanyak 8 kampung Yabanonti, diantaranya Kelurahan Warmasen dua (2), Kota Waisai satu (1), Kelurahan Sapordanco satu (1), Kelurahan Bonkawir satu (1).
Sedangkan, Polsek Waigeo Selatan terdapat satu (1) Kampung Yabanonti di Kampung Persiapan Napirboi, Misool satu (1) Kampung Yabanonti di Kampung Salafen, kemudian Kabare satu (1) kampung Yabanonti di Kampung Kalisade.
“Ini yang sudah kami canangkan sebanyak 8 Kampung Yabanonti, lima diantaranya di Kota Waisai, dan masing – masing Polsek satu Kampung Yabanonti. Target saya wilayah Raja Ampat ditahun 2021 ini, akan dikembangkan sekitar 28 Kampung Yabanonti. Somoga kedepan secara bertahap akan terpenuhi, ” kata Andre ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai mengikuti zoom meeting tersebut.
“Target dari Bapak Kapolda PB setiap distrik harus punya satu kampung Yabanonti. Sementara wilayah Raja Ampat terdiri dari 24 distrik. “Tapi, Kapolsek dan Babinkamtibmas yang punya tanggung jawab. Kami punya Babinkamtibmas ada 28 orang yang tersebar di 24 distrik, jadi target saya sesuai dengan jumlah tersebut, ” tambahnya.
Dalam mengembangkan kampung Yabanonti, pihaknya juga dibantu oleh Dandim 1805 Raja Ampat Stevie J. Klots melalui Babinsa setempat. Hal ini agar diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung terkait pandemi covid-19.
Dimasa Pandemi covid – 19, masyarakat harus menerapkan tiga ketahanan (3K) yang cukup sebagai berikut : Kesatu, ketahanan pangan agar masyarakat bisa mandiri dengan diajarkan bercocok tanam atau berkebun. Karena Raja Ampat wilayah perairan, sehingga mereka juga harus membuat kerambak ikan.
Kedua, ketahanan kesehatan, artinya masyarakat secara mandiri harus bisa menerapkan pola hidup sehat sesuai anjuran pemerintah dimasa pandemi Covid -19. Ketiga, ketahan keamanan, yaitu masyarakat harus mempertahankan kampungnya tetap aman dari penularan Covid – 19.
“Saya sudah lakukan program dermaga tangguh di beberapa kampung di Raja Ampat, dan semoga bisa berjalan baik. Mereka juga harus memilik kesiapan medis yang memenuhi standart, sehingga kampungnya tetap aman dari masuknya Covid – 19, ” tandas Andre. (djw)
|