MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Perekonomian Papua Barat di tahun 2023 diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2022. Hal ini, sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha (LU) dan meningkatnya konsumsi masyarakat.
Hal ini dikatakan, Deputi kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Eko Listiyono pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022, Rabu (30/11/2022) di Aston Niu Hotel Manokwari.
Eko menjelaskan, LU industri pengolahan dan pertambangan diprakirakan tumbuh lebih baik sejalan dengan peningkatan output produksi LNG dari operasional Train III LNG Tangguh.
Peningkatan kapasitas produksi ini diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua Barat 2023 untuk berada pada rentang 5 ± 1 persen year on year (yoy).
Peningkatan performa LU Industri Pengolahan dan Pertambangan diperkirakan sejalan dengan peningkatan kebutuhan LNG di pasar internasional, sejalan dengan kebijakan pengetatan akibat heatwave dan peningkatan permintaan sebagai salah satu sumber pembangkit listrik.
“Selain itu, eksplorasi sumur baru Pertamina EP juga dapat menjadi salah satu penyokong akselerasi pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan penggalian. Eksplorasi sumur baru akan mendorong peningkatan produksi Barrel Oil per Day,” kata Eko.
Di sisi lain, upaya-upaya bersama dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mendorong terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru terus dikuatkan untuk dapat lebih mengakselerasi tingkat pertumbuhan di Provinsi Papua Barat.
Sumber Daya Alam di Papua Barat sangat melimpah, dan hal ini tentunya memberikan sebuah bonus bagi daerah dalam mengembangkan daerahnya.
“Berbagai upaya bersama, tentunya akan lebih memudahkan dalam mewujudkan pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih mandiri, berbasis pada potensi utama daerah, serta pemberdayaan SDM yang berkelanjutan,” ucap Eko. (dra)