Pelebaran Jalan Maruni-Essau Sesa, Tahun Ini Pemprov PB Ganti Rugi Tanah dan Bangunan

0
Kepala Dinas PUPR Papua Barat, Herry Saflembolo
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat segera membayar ganti rugi tanah dan bangunan (rumah) warga terkena dampak pelebaran jalan Essau Sesa hingga Maruni, Distrik Manokwari Selatan.
Yang menjadi fokus pemerintah untuk pembayaran ganti rugi tanah dan bangunan milik warga pada tahap pertama tahun 2021 mulai dari Maruni hingga persimpangan lampu merah Arfai sebesar Rp18 Miliar.
“Untuk pelebaran jalan dari maruni ke jalan baru (Dealer Sinar Suri) menjadi tanggung jawab Kementrian PUPR dalam hal ini Balai Jalan. Kami sudah berkoordinasi untuk pembagian kewenangan, dimana pemda menyiapkan lahan, dan balai membangun, proses tersebut secara bertahap sudah dilakukan,” jelas Kepala Dinas PUPR Papua Barat, Herry Saflembolo.
Bahkan kata ia, sudah dilakukan pembicaraan dengan masyarakat adat yang berada disepanjang jalan tersebut menyangkut hak-hak mereka, terutama masyarakat pemilik ulayat asli Manokwari.
“Dan sudah ada kesepakatan sehingga tahun ini kita tinggal membayar, sebenarnya sudah dari tahun 2020, tetapi terjadi refocusing  sehingga tertunda dan baru dilakukan tahun ini. Dan tahun ini sudah dianggarkan sekitar Rp18 miliar secara bertahap, sebab untuk sementara diperkirakan berdasarkan perhitungan apresial oleh tim independen sehingga biayanya cukup besar karena tidak bangunan saja tetapi tanah juga tanaman warga yang kita ganti rugi, sehingga biayanya sangat besar,”ungkap Saflembolo.
Untuk penyelesaian pembayaran tersebut akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan Pertanahan (DLHP) Papua Barat. Kenapa? karena pelaksana kegiatan secara fisik dilakukan oleh Balai Jalan dan Jembatan dan dinas PUPR, tetapi terkait administrasi ganti rugi dilakukan oleh DLHP. “Ya kita semua berharap dalam waktu dekat sudah dilakukan pembayaran sehingga proses pembangunan dimulai oleh Balai pada tahun 2022,” harap Saflembolo
Pada prinsipnya pemerintah mengganti rugi tanah dan bangunan masyarakat, tidak lagi menyiapkan tanah dan merelokasi masyarakat. “Masyarakat yang mencari tempat sendiri dan membangun rumahnya kembali. Pemerintah tidak lagi menyiapkan lahan. Dilain sisi kami sangat berharap semua masyarakat mendukung dalam proses pelebaran jalan ini,” tandas Saflembolo.(aa/*)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.