PEGAF,KLIKPAPUA.COM– Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak diminta untuk secepatnya mengurus hibah lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan Bandara Snomeba Anggi. Ini disampaikan Kepala Bandara Rendani Paryono, saat meninjau lokasi pembangunan Bandara Snomeba Anggi, di Kampung Snomeba, Distrik Anggi, 19 Maret 2020.
Menurut Paryono, Pembangunan Bandara Snomeba Anggi bisa dimulai pada tahun ini, namun pemerintah daerah harus mempersiapkan (menghibahkan) lahan seluas 44 hektar, sebagaimana MoU yang telah disepakati bersama dengan dirjen perhubungan udara beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Kita sudah mendapat petunjuk untuk pembangunan, namun saat ini masih menunggu hibah lahan dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan hibah lahannya bisa cepat, agar relokasi anggaran bisa dilakukan dan pembangunan bisa dilakukan pada tahun ini,” kata Paryono.
Lebih lanjut dikatakannya, pembangunan bandara snomeba Anggi akan dilakukan dalam dua atau tiga tahap. Untuk tahap pertama, akan dilakukan perpanjangan runway yang sebelumnya hanya 750 meter menjadi 1000 meter.
“Total panjang runway direncanakan 1.500 meter, dan akan dilakukan bertahap. Selain mengerjakan perpanjangan runway, pada tahap pertama direncanakan pembangunan taxi way dan parkir pesawat,” katanya lagi.
Sementara itu, Bupati Pegaf Yosias Saroy mengatakan, pemerintah daerah siap menghibahkan lahan seluas 44 hektar guna untuk pembangunan bandara snomeba anggi. Namun saat ini, lokasi atau lahan bandara sedang dalam proses pembebasan (pembayaran) dengan pemilik hak Ulayat.
“Tanah yang akan dijadikan sebagai lokasi Bandara ini sudah masuk di dalam ratusan hektar tanah yang akan dibebaskan oleh pemerintah daerah. Pemda saat ini sedang melakukan proses pembayaran dengan pemilik hak ulayat,” kata Yosias di sela-sela perbincangannya dengan Kabandara Rendani.
Pada kesempatan tersebut, Yosias mengharapkan masterplan pembangunan bandara tersebut dapat di paparkan kepada pemerintah daerah, agar dalam proses pembebasan lahan pemerintah daerah tidak mengalami kesulitan.
“Mungkin untuk rencana pembangunannya harus jelas, misalkan saja perpanjangan runway mau dilakukan ke danau atau ke darat. Pembangunan terminal dan parkir pesawat juga harus jelas, supaya pembebasan ataupun hibah lahan bisa kita pastikan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ikut mendampingi bupati dan kabandara saat meninjau lokasi pembangunan Bandara Snomeba Anggi, Kajari Manokwari Banjar T Nahor, Kadishub Pegaf Agus Ones Muid, Kepala Bappeda Jatmiko Irianto, LO Polres Persiapan Pegaf Kompol Ockto, dan Dandim Persiapan Pegaf Kapten Inf. Irian Yanto.(rsl/bm)