TESTEGA,KLIKPAPUA.com–Pelantikan Badan Pengurus Majelis Daerah Testega periode 2021-2026, dan meresmikan buku sejarah Injil masuk Pegunungan Arfak,Suku Meyah Testega- Suku Soub berlangsung, Jumat (12/3/2021).
Pelantikan Badan Pengurus Majelis Daerah Testega dan peluncuran buku sejarah Injil masuk di Pegaf dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Bupati Pegunungan, Arfak Yosias Saroy, beserta forkopimda dan tamu undangan lainnya.
Sesuai SK 006/EMO-GPKAI/SK.MD/III/2021 Tentang Pelantikan Badan Pengurus Majelis Daerah (MD) GPKAI Testega masa jabatan 2021-2026 dilantiklah Ketua MD Matias Dowansiba, Wakil Ketua Linus Dowansiba, Sekretaris 1 Maklon Dowansiba, Sekretaris II Timotius M Dowansiba, Bendahara I Simon Kameri, Bendahara II Medianus Dowansiba, serta dibantu sejumlah bidang-bidang. Pelantikan pengurus MD dipimpin langsung Ketua Umum GPKAI, Daniel Sukan.
Ketua Umum GPKAI mengucapkan terima kasih kepada pengurus MD yang lama yang telah memimpin selama 5 tahun dan selamat buat pengurus MD yang baru saja dilantik.
Pelantikan MD adalah sebuah peristiwa penting dalam roda organisasi gerejawi untuk memperkuat kapasitas organisasi, sebagaimana diatur dalam AD/ART GPKAI. “Dengan tujuan supaya menata pelayanan yang ada secara tertib, terarah, teratur dengan strategi yang mantap supaya tujuan amanat agung boleh terlaksana dalam hidup kita,” ungkap Daniel Sukan saat melantik MD Testega, Jumat (12/3/2021).
Di seluruh Indonesia Majelis GPKAI ada 60 MD dan Testega merupakan salah satu dari 60 MD tersebut.”Pada peristiwa hari ini saya hanya menggaris bawahi satu hal yang sangat penting yang menjadi pergumulan kita bersama-sama yakni selama periode 5 tahun kedepan kiranya kepercayaan yang diberikan ini mari Badan Pengurus yang ada gunakan secara baik untuk memproduksi pemimpin yang baru nantinya untuk melanjutkan tongkat estafet,” pesan Daniel.
Yang diharapkan oleh majelis umum adalah bahwa MD mengkoordinir pelayanan jemaat-jemaat itu untuk menjadi mitra pemerintah di dalam berbagai pembangunan secara khusus yang tidak berkembang.
Ia mengajak seluruh warga GPKAI di Pegaf dan seluruh Indonesia, untuk memberitahkan injil dengan sungguh-sungguh. “Dengan demikian akan keluar sejarah di surga, bertepuk tangan, karena ada jiwa yang bertobat, tetapi di dunia ada gereja yang dibangun,” tuturnya.(aa)