MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Jembatan Kali Mati, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, masuk dalam proyek Maruni – Mameh, mulai di kerjakan oleh pemenang tender.
Menurut Direktris cv. Mendes meyah ereni, Aleida Meidodga melalui Teknisi Lapangan Daud, saat ditemui, Minggu (23/2/2020) di Jembatan Kali Mati, Sabri Distrik Ransiki, menyampaikan spesifikasi rehabilitasi jembatan kali mati tahapan pekerjaan meliputi pemasangan bronjong, namun sebelum di pasang terlebih dahulu dibuat pengerasan bagian dasar.
Disampaikan, proyek rehabilitasi jembatan kali mati dibuat pemasangan bronjong agar dapat menahan abrasi. “Sebagai pelindung jembatan supaya tidak terjadi abrasi oleh air sungai, karena landasan jembatan bagian bawah sudah mulai terkikis,” ujarnya.
“Nanti pemasangan bronjong untuk menahan abrasi, untuk jembatan Kali Mati akan menyerong di bagian pinggir landasan jembatan, dan sekalian mengikuti arah pinggiran sungai, sebab kalau di luruskan takutnya banjir nanti dibawah oleh air, karena tekanan air cukup kuat,” tambahnya.
Dalam proyek rehabilitasi jembatan Maruni – Mameh, ada sebanyak tiga titik lokasi, yaitu jembatan Maruni pemasangan bronjong, jembatan Kali Mati pemasangan bronjong dan jembatan Sungai Indorwagi normalisasi kali.
Anggaran proyek rehabilitasi jembatan Maruni – Mameh, sebesar Rp 3,2 Miliar yang masuk dalam anggaran tahun 2020 melalui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Manokwari.
Menurutnya, masa pekerjaan proyek tersebut selama 210 hari masa kerja, dari tanggal penetapan kontrak kerja. Untuk pekerjaan baru berjalan sekitar 2 minggu. “Kita masih butuh waktu sekitar 3 bulan lebih,” tutupnya. (eap/bm)