MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Taruna Kasuari Nusantara Papua Barat merupakan sekolah berpola semi militer yang akan melahirkan pemimpin 15 tahun kedepan untuk Provinsi Papua Barat.
“Untuk tahun pelajaran 2022/2023 ini yang kami terima sebanyak 103, dari jumlah pendaftar sebanyak 503 yang berasal dari Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, saat itu juga kita melakukan seleksi super ketat dengan menghasilkan 103 anak yang terpilih di SMAN Taruna Kasuari Nusantara,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Saban Budi Cahyono saat ditemui klikpapua.com di ruang kerjanya.
Dia berharap dari 503 dan yang terpilih 103 ini jauh lebih bagus. Bagus dari akademik, bagus karakter dan fisik. Dengan demikian diharapkan SMA Taruna akan melahirkan pemimpin-pemimpin 10-15 tahun ke depan untuk Papua Barat.
Pola pendidikan di SMA Taruna adalah pola semi militer, bukan militer. Tidak ada yang namanya penyiksaan, tidak ada bulli. “Di SMAN TKN bulli itu larangan keras karena itu masuk dalam 10 kode kehormatan siswa, yang ada adalah pembentukan fisik dan karakter jadi sangat terukur jadi bukan mengerjai. Ketika lulus dari sini akademiknya bagus, fisiknya bagus, karakternya juga bagus, jadi kalau bilang di kerjain tidak ada,” katanya.
Saat ini taruna baru akan mengikuti MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan masa basis selama 3 bulan. Pada masa basis ini proses pembelajarannya 30 persen dan 70 persen itu pembentukan fisik karakter. Dalam masa pendidikan aktifitas di mulai pada pukul 04:00 WIT hingga pukul 22:00 WIT. “Istirahat malam, jadi semuanya itu sudah terpola,” ungkapnya.
Saban menjelaskan dimana di SMAN TKN ini menggunakan dua kurikulum pendidikan yang pertama untuk siswa kelas 10 kurikulum umum atau kurikulum merdeka untuk kelas 11 yang digunakan kurikulum K-13. Kemudian ada kurikulum khusus, kurikulum khusus ini ada empat mata pelajaran yang tidak di miliki atau tidak diajarkan di sekolah yang lain, ada bela negara, kemudian ada kepemimpinan, wawasan kebangsaan, budaya dan sumber daya alam Papua. “Jadi itu untuk kurikulum khususnya karena anak-anak itu adalah harapan jadi calon-calon pemimpin masa depan jadi kita harus lengkapi dan kita juga bekali itu semua,” tuturnya.
SMAN TKN bekerjasama dengan Kodam XVIII/Kasuari dalam pembinaan siswa-siswa SMAN TKN, kemudian rujukan kerja sama dengan SMA Taruna Magelang. “Jadi SMA yang kerja sama itu kami tetap merujuk ke SMA Taruna Magelang,” bebernya..
Sedangkan untuk biaya sekolah sendiri di SMAN Taruna Kasuari Nusantara tidak di pungut biaya sekolah baik untuk seragam lengkap, makan, snack, obat-obatan dan biaya bulanan semua ditanggung sekolah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat. “Jadi masuk di SMA TKN ini gratis tanpa di pungut biaya, terkecuali misalnya kaos dalam, baju dalam silahkan disiapkan sendiri,” imbuhnya. (aa)