Pegaf Jadi Kabupaten Pertama di Papua Barat Berhasil Eliminasi Malaria

0
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey (foto:elyas/klikpapua)

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat berhasil mencapai status eliminasi malaria, hal ini menjadikan kabupaten Pegaf sebagai daerah bebas dari penularan malaria kedua di Tanah Papua setelah kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya.

Pegaf dinyatakan lolos penilaian eliminasi malaria setelah dilakukan uji petik tim eliminasi malaria Kemenkes RI pada November 2023. Sementara Kabupaten Sorsel telah menerima sertifikat eliminasi malaria pada Juli 2023.

dr. Feny Mayana Paisey, Plt. Kepala Dinkes Papua Barat mengatakan, meski telah dinobatkan sebagai daerah bebas malaria. Kabupaten Pegaf harus mampu mempertahankan status tersebut.

“Kabupaten Pegunungan Arfak sudah dinilai, dan memang prefalensi disana rendah. Kita berharap ini bisa dipertahankan, karena mempertahankan posisi eliminasi malaria itu lebih sulit,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (23/1/2024)

Setelah Kabupaten Pegaf, Pemerintah Provinsi Papua Barat akan mendorong daerah lain menuju daerah bebas dari penularan malaria seperti kabupaten Teluk Bintuni.

“Kabupaten Teluk Bintuni juga memiliki prefalensi yang rendah, dan ini akan kita dorong menjadi daerah bebas malaria,” tuturnya.

Ditarget, saat ini Pemprov Papua Barat melalui Dinkes telah berupaya mendorong seluruh kabupaten berstatus eliminasi malaria pada tahun 2030.

keberhasilan Kabupaten Pegaf menjadi daerah bebas malaria merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat.

Kabupaten Pegaf sebagai daerah bebas malaria merupakan kabar baik bagi masyarakat Papua Barat. Hal ini menunjukkan bahwa upaya eliminasi malaria di Papua Barat telah membuahkan hasil.

Kabupaten Pegaf telah memenuhi semua persyaratan untuk dinyatakan sebagai daerah bebas malaria, yaitu Angka kejadian malaria (Annual Parasite Incidence, API) di bawah 1 per 1.000 penduduk.

Selain itu, tidak ada penularan malaria yang indigenos (bersumber dari penduduk setempat) dan tidak ada kasus malaria Plasmodium falciparum.

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Pegaf telah melakukan berbagai upaya, antara lain Peningkatan cakupan diagnosis dan pengobatan malaria, Pemberantasan sarang nyamuk Anopheles, vektor malaria serta Edukasi dan promosi kesehatan tentang malaria kepada masyarakat. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.