Ketua MRPB: Mau Perpanjang Otsus Harus Berbicara dengan OAP Dulu

0
Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Ketua MRPB, Maxsi Nelson Ahoren menyampaikan Otsus diperuntukkan untuk  Orang Asli Papua (OAP), sehingga kalau mau diperpanjang  harus berbicara dengan orang Papua dulu.
Karena dengan diperpanjangnya Otsus maka harus dipastikan siapa yang akan menikmatinya. “Pembangunan infrastruktur yang diberikan kepada PUPR dan yang lainnya, hari ini yang bangun adalah orang Jakarta, bukan orang Papua, sehingga uangnya kembali  ke Jakarta,” kata Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren saat ditemui di ruang kerjanya,  Senin ( 1/2/2021).
Menurut Maxsi, meskipun akan ada tambahan anggaran Otsus, tetapi kalau belum duduk bersama, maka akan sama saja. “Hingga hari ini kita meminta ruang dengan Jakarta untuk bertemu, namun hingga saat ini belum dikasih ruang, waktu untuk bertemu,” ungkapnya.
Lanjut Maxsi menegaskan, bahwa hari ini orang Papua bukan berbicara uang,  pemekaran, tetapi orang asli Papua meminta keenangan untuk mengaturnya.
Maxsi menambahkan, jika orang Papua diberikan kewenangan sendiri untuk mengatur semua  tentang sumber daya alam yang ada di kabupaten/ kota, maka dengan sendirinya orang asli Papua tidak membutuhkan dana Otsus. “Karena Otsus itu berbicara tentang uang,  sehingga seakan-akan orang Papua ini butuh uang,  karena uang ini merupakan akar permasalahan,” katanya.
Dengan tegas Maxsi meminta berhenti membahasa masalah uang. Negara harus membuka ruang dengan mengundang Gubernur,  Bupati,  Walikota, DPRPB,  MRP dan masyarakat adat, untuk berbicara terkait masalah Otsus. ” Jadi sekali lagi saya mau sampaikan bahwa stop sudah kita berbicara tentang uang, tetapi hari ini negara harus buka ruang untuk undang MRP, masyarakat adat, DPR undang seluruh bupati dan kita duduk untuk bicara apakah Otsus jalan atau tidak atau Otsus kita bawa seperti apa,” tuturnya. (aa)

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.