Filep Wamafma Bawa Program AI Ready ASEAN Pertama ke Papua Barat

0
Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma bersama Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri, menandatangani nota kesepahaman program AI Ready ASEAN. (foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari sekaligus Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, menjadi tokoh pertama yang menghadirkan program AI Ready ASEAN di Provinsi Papua Barat.

Program tersebut resmi diluncurkan melalui seminar bertajuk “Inovasi Hari Ini, Warisan Esok Hari” yang digelar di Aula Kampus STIH Manokwari, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara STIH Manokwari dan Yayasan Kaizen Collaborative Impact yang menaungi program AI Ready ASEAN di Indonesia.

Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif regional yang dijalankan secara paralel di 10 negara ASEAN untuk mendorong masyarakat menjadi pengguna teknologi kecerdasan buatan (AI) yang etis dan bertanggung jawab.

Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri, menjelaskan bahwa peluncuran AI Ready ASEAN di Papua Barat menandai kehadiran pertama program ini di Tanah Papua, yang diinisiasi langsung oleh Filep Wamafma.

“Program ini hadir untuk memastikan masyarakat ASEAN, termasuk di Indonesia, dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Papua Barat menjadi wilayah pertama di Tanah Papua yang meluncurkan AI Ready ASEAN,” ujar Ismita.

Ia menambahkan, kehadiran program ini diharapkan dapat menghapus kesenjangan digital dan membuka peluang yang sama bagi seluruh masyarakat Papua untuk belajar serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa siapa pun bisa belajar dan teknologi itu untuk semua. Kehadiran AI Ready ASEAN di Tanah Papua menjadi langkah penting untuk pemerataan akses pengetahuan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara STIH Manokwari dan Yayasan Kaizen Collaborative Impact sebagai bentuk komitmen kerja sama dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi dan inovasi di Papua Barat.

Sementara itu, Dr. Filep Wamafma mengatakan bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan harus dimanfaatkan secara positif, terutama di kalangan mahasiswa dan pelaku usaha lokal.

“Di Papua, banyak yang cepat menerima hal baru tanpa memahami manfaat dan risikonya. Melalui kerja sama ini, kami ingin mahasiswa, pelajar, dan UMKM bisa menggunakan teknologi secara bijak dan produktif,” ujar Filep.

Ia menegaskan, kolaborasi tersebut tidak hanya menyasar mahasiswa, tetapi juga pelajar SMA dan pelaku UMKM agar mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong ekonomi kreatif dan inovasi daerah.

“Papua tidak boleh tertinggal dari kemajuan teknologi. Kita harus berinovasi dengan AI untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses