BPS Sebut Komoditas Ikan Sumbang Inflasi Juli 2022, Harga BBM Jadi Pemicu

0
Lasmini Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Selain komoditas transportasi udara sebagai penyumbang inflasi pada Juli 2022, Komoditas ikan juga turut andil menyumbang inflasi di Papua Barat. Kenaiakan harga BBM non Subsidi baru-baru ini menjadi pemicunya.

Lasmini, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat menyebut Komoditas ikan turut andil menyumbang inflasi, salah satu faktor terjadinya inflasi pada komoditas ini adalah sulitnya nelayan mendapatkan BBM.

“Salah satu faktor kenaikan BBM. Kebijakan pemerintah pada 10 Juli 2022 menaikkan harga BBM non subsidi ini juga mempengaruhi, untuk solar dexlite naik. Antrian solar juga masih banyak, ini juga mempengaruhi inflasi komoditas ikan. Karena Nelayan masih bergantung solar ini,” kata dia.

Lasmini saat memaparkan beritas resmi statistik menyebut, komoditas ikan yang menyumbang inflasi di Manokwari diantaranya ikan cakalang diawetkan 0,0375 persen, ikan tenggiri 0,0234 persen, ikan cakalang -0,7437 persen dan ikan ekor kuning -0,2694 persen.
Begitu juga di Kota Sorong komoditas ikan penyumbang inflasi adalah ikan cakalang 0,08 persen, sementara ikan ekor kuning 0,11 persen, ikan tongkol 0,06 persen, ikan kembung 0,04 persen turut andil menyumbang angka deflasi di Kota Sorong.

Untuk diketahui, Pemerintah telah menaikkan harga tiga BBM non subsidi dan telah berlaku sejak 10 Juli 2022 lalu.
Harga BBM terbaru di Provinsi Papua Barat jenis Dexlite Rp.15.350 per liter, Pertamina Dex Rp.16.850 per liter dan Pertamax Rp.12.750 per liter. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.