MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Kapolda Papua Barat Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga mengajak seluruh jajaran Pejabat Utama (PJU), Bhayangkari Polda Papua Barat dan Wartawan untuk nonton bareng (Nobar) film Sayap-sayap Patah di Bioskop XXI di Manokwari, Selasa (30/8/2022)
Film drama cerita ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, yang terinspirasi dari kisah nyata, yakni tragedi Kerusuhan Berdarah di Markob Brimob Depok yang terjadi pada bulan Mei 2018 lalu.
Saat itu, dilaporkan dari peristiwa ini setidaknya lima orang anggota Densus 88 dan satu orang narapidana tewas. Pelaku diidentifikasi sebagai narapidana terorisme dengan motif pemberontakan.
Flm yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum menggambarkan bagaimana anggota polisi yang bertugas untuk negara. Di dalamnya tergambar pengorbanan dalam menjaga kamtibmas dan penegakan hukum di Indonesia.
Kapolda Papua Barat Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga memaknai film tersebut bahwa tugas Polisi itu berat dan Polisi tidak boleh lengah.
“Filmnya bagus, menginspirasi kita semua bahwa dari segi tekhnik, pembuatan film, gambar cukup bagus dan hampir mirip dengan kondisi aslinya. Karena setelah kejadian pada saat itu, kita juga ada disitu jadi kondisinya mirip-mirip,” kata Kapolda Papua Barat.
Makna lain lanjutnya, bahwa ingin memberitahukan kepada khalayak ramai, masyarakat bahwa tugas dan tanggungjawab seorang Polisi apalagi Densus yang berkutat dengan teroris, resikonya memang berat. Mereka memiliki spesifikasi tugas yang sama berat, sangat serius dan harus terus tidak boleh kendor.
Memberi tahukan kepada masyarakat bahwa tugas Polisi itu berat, juga kepada keluarga besar anggota Polri baik istri dan anak. Bahwa tidak semua pekerjaan orang tua itu dapat diceritakan di rumah kepada keluarga, ada hal-hal yang memang tidak bisa diceritakan, rahasia-rahasia seperti yang dilakukan oleh tugas kepolisian tidak bisa diceritakan.
Kemudian, pesan kepada anggota polisi bahwa polisi tidak boleh lengah, karena kalau lengah sedikit bisa menjadi kecelakaan bagi anggota polisi itu sendiri. “Dan dua pesan keluar bahwa tugas polisi itu penuh dengan dilema, langka kiri bisa kekematian, langkah kanan bisa prestasi. Itu yang mau ditunjukkan oleh film ini,” tukasnya. (dra)