Gubernur Dominggus: Akibat Penutupan Akses 154 Warga Nabire Diinapkan di BLK

0
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Pemerintah Kabupaten  Nabire, Provinsi Papua, menolak 154 penumpang KM. Tidar. Tidak boleh merapat di Pelabuhan Nabire, akhirnya harus kembali ke Pelabuhan Manokwari. Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menjelaskan, penolakan ini terjadi satu jam sebelum KM Tidar akan sandar di Pelabuhan Nabire.
Karena perintah Bupati Nabire agar kapal tersebut tidak boleh berlabuh atau mengantar penumpang tersebut ke Nabire. Sesuai instruksi Gubernur Papua Lukas Enembe, bahwa Provinsi Papua menutup akses masuk, otomatis pelabuhan dan bandara ditutup.
Akhirnya kapal tersebut berputar arah haluan kembali ke Manokwari. Mereka ada 154 orang, kini hanya 74 orang yang akhirnya ditampung di Balai Latihan Kehutanan (BLK) Manokwari, karena tidak mempunyai keluarga di Manokwari. “Sedangkan yang lainnya telah dijemput oleh keluarganya,” jelas Dominggus kepada wartawan, di Swiss Belhotel Manokwari, Senin (30/3/2020).
Dampak dari penutupan akses masuk di Papua, sebagai wilayah yang tanggap darurat, dari sisi kemanusiaan Papua Barat menerima mereka semua. “Apalagi keadaan seperti ini, mereka saudara kita juga, kasihan kalau tidak diterima, karena rute KM.Tidar akan melanjutkan perjalanan membawa 154 orang itu ke Jakarta, berarti lebih parah lagi mereka di bawa ke daerah yang terjangkit virus Corona,” ungkapnya.
Kata Gubernur,meskipun diterima, namun dengan syarat harus diperiksa kesehatan secara keseluruhan. “Jangan sampai ada yang masuk kategori ODP itu yang dijaga. Bersyukur mereka semua sehat dan ditampung di BLK,” terang Dominggus.
Hingga kini masih dilakukan koordinasi dengan Pemkab Nabire, karena di saat Pemkab Nabire mau menerima warganya kembali, KM.Tidar sudah tidak bisa lagi mengantarkan ke Nabire, karena rute perjalanan harus dilanjutkan menuju ke daerah Jawa.
“Saya sudah bilang ke BPBD Papua Barat untuk koordinasikan ke Pemkab Nabire, tolong lihat di sana ada kapal perintis untuk datang menjemput 154 orang ini, kalau tidak ada kapal di Nabire, mereka kirim dana ke sini agar kita bisa menyewakan kapal, agar mereka semua bisa kembali ke keluarganya, jadi semua tunggu hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nabire,” tandasnya.(aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.