MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Kabid Konsumsi dan Keanekaragaman Papua Barat, Yunita Ivana Abbas mengatakan, kegiatan Rakornis Dinas Ketahanan Pangan se Papua Barat bertujuan mensingkronkan kegiatan yang ada di kabupaten dengan provinsi, terutama yang ada pada APBN.
“APBN itu kegiatan provinsi dia terikat dengan kegiatan yang ada di kabupaten,” kata Yunita saat ditemui usai pembukaan rakorni, Kamis (12/3/2020).
Hal ini dilakukan agar bisa menurunkan angka kerentangan dan kerawanan pangan yang ada di Provinsi Papua Barat, karena Provinsi Papua Barat sesuai data terakhir yang diterima dari 12 kabupaten dan 1 kota, merupakan daerah yang masuk dalam daerah stunting. “Untuk stunting jika dilihat dari kesehatannya, ekonominya, bagaimama dia bisa menciptakan ekonomi bagi keluarganya sendiri dan bisa menjual ke yang lain.”
“Kita berusaha meningkatkan kesejahteraan martabat khususnya Papua Barat dan juga dengan ketahanan pangan kita bisa menurunkan kerentangan kerawanan pangan yang ada di Papua Barat, sehingga kita juga bisa mengurangi daerah stunting yang ada di Papua Barat,” tambahnya.
Sesuai data terbaru dari Dinas Kesehatan Papua Barat, yang mana angka stunting terbesar berada di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tambrauw, Maybrat dan Pegunungan Arfak.
Penyebab tiga kabupaten ini mengalami angka stunting yang tinggi dikarenakan tidak adanya kerja sama antara kabupaten tersebut dengan provinsi. “Pemerintah pusat memberikan bantuan, namun tidak adanya timbal balik berupa laporan pertanggung jawaban. Selama kita tidak memberikan laporan pertanggung jawaban dengan sendirinya kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan akan dipangkas oleh pusat,” pungkasnya.(aa/bm)