MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat perekonomian triwulan II tahun 2024 tumbuh positif 21,11 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan triwulan II Tahun 2023.
Hal ini dikatakan Merry, Kepala BPS Papua Barat saat merilis indikator pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2024, Senin (5/8/2024) di aula kantor BPS Papua Barat yang dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere.
Merry mengatakan, pada triwulan II tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Papua Barat tercatat tumbuh impresif sebesar 18,21 persen secara kuartal atau (q to q) atau 21,11 persen secara tahunan (yoy) bula dibandingkan dengan triwulan II Tahun 2023.
“Papua Barat tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia secara y on y (tahunan),” kata Merry
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua Barat triwulan II 2024 tercatat sebesar Rp29,41 triliun atas dasar harga berlaku, sementara bila dihitung atas dasar harga konstan PDRB Papua Barat triwulan II 2024 tercatat sebesar Rp19,38 triliun.
pertumbuhan ekonomi Papua Barat triwulan II 2024 secara q to q maupun yoy tercatat positif.
“Pertumbuhan positif ini menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Papua Barat triwulan II tahun 2024 lebih baik dibandingkan triwulan II 2023,” ucapnya
Capaian ini menunjukkan adanya penguatan atau perbaikan kinerja ekonomi dibandingkan kondisi triwulan II tahun 2023 Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi sumber pertumbuhan sebesar 34,28 persen (yoy) yang mendongkrak kinerja perekonomian di triwulan II 2024.
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga juga menopang perekonomian triwulan II 2024 dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,94 persen
Kinerja lapangan usaha Industri Pengolahan memberi andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi Papua Barat di triwulan II 2024 dengan sumber pertumbuhan sebesar 12,30 persen.
“Industri pengolahan tumbuh impresif mencapai 37,96 persen didorong oleh kenaikan produksi LNG Tangguh,” kata Merry
Hal ini juga didukung dengan membaiknya aktivitas produksi di lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang memberi sumber pertumbuhan sebesar 6,79 persen.
“Pada lapangan usaha administrasi pemerintahan didorong oleh meningkatnya belanja pegawai,” ungkapnya
lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan ini adalah industri pengolahan sebesar 12,30 persen, disusul pertambangan dan penggalian 6,79 persen.
Pj. Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, menyambut positif capaian ini. Namun, ia juga menekankan pentingnya mendistribusikan hasil pertumbuhan ekonomi secara merata kepada masyarakat.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, kita harus fokus pada upaya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat,” ujarnya.
Pj Gubernur juga mengatakan pemerintah provinsi akan berupaya untuk mengendalikan inflasi agar pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Dwngan angka ini mestinya inflasi terkendali, dan kita bisa mendorong peningkatan pendapatan per kapita masyarakat,”tuturnya. (dra)