KAIMANA, KLIKPAPUA.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kaimana mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (10/07/2024).
Kunjungan ini bukan untuk melakukan aksi demonstrasi, melainkan untuk menyampaikan aspirasi dan meminta dukungan terkait Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) bagi guru dan pengawas yang telah bersertifikasi.
Sekretaris PGRI Kabupaten Kaimana, Germanus Yeuyanan menjelaskan, puluhan guru yang tergabung dalam PGRI kecewa karena mereka tidak menerima TPP meskipun telah bersertifikasi.
“Jadi selamanya ini, bapak dan ibu guru yang notabenenya sebagai guru maupun pengawas sekolah, yang telah bersertifikasi di Kaimana tidak menerima TTP,” ucapnya saat ditemui klikpapua.
Hal ini berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) 2A Tahun 2024 Pasal 4 poin 2B yang menyatakan bahwa guru dan pengawas bersertifikasi tidak menerima TPP.
Menurut Germanus, hal ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 yang menyatakan bahwa semua Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah berhak menerima TPP.
Ia merasa bahwa guru dan pengawas yang telah bersertifikat didiskriminasi karena dianggap bukan ASN daerah.
“Kami merasa bahwa guru dan pengawas yang telah bersertifikat didiskriminasi, seolah-olah kami ini bukan ASN daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Germanus menjelaskan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi, guru harus mengikuti pelatihan selama kurang lebih 3 bulan.
Sertifikasi ini bukan tunjangan, melainkan gaji yang melekat sebagai guru profesional dan merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Germanus mempertanyakan mengapa guru dan pengawas yang berstatus ASN daerah tidak menerima TPP dengan alasan pendobolan.
“PGRI Kaimana datang ke DPRD untuk meminta dukungan agar aspirasi mereka dapat ditampung dan ditindaklanjuti,” kata dia lagi
Kunjungan PGRI disambut baik oleh Wakil Ketua I DPRD Kaimana, Jaquilina Claudia, Wakil Ketua II Kasir Sanggei, dan anggota DPRD lainnya.
Hingga berita ini ditulis, proses penyampaian aspirasi di Kantor DPRD Kaimana masih berlangsung. (lau)
