MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan melakukan panen ubi jalar di Kabupaten Sorong, lebih tepatnya Kelurahan Matawolot, Distrik Salawati. Umbi-umbian sebagai sumber bahan pangan alternative dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan sektor pertanian sangat penting karena menyiapkan bahan makanan bagi kebutuhan hidup manusia untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan suatu daerah. “Provinsi Papua Barat mempunyai luas wilayah 99871,63 KM persegi. Penduduk semakin meningkat dan mencapai 982 ribu jiwa penduduk yang tersebar dan berdomisili di 12 Kabupaten dan 1 Kota,” ungkap Gubernur saat melakukan panen raya ubi di Distrik Salawati, Rabu (8/7/2020).
Alokasi dana sebagai stimulan untuk membantu usaha penaganan komoditi pertanian sepeti ubi jalar, ubi kayu, keladi , sagu, padi dan sayur-sayuran program ini akan disebar di semua kampung-kampung yang berada di wilayah Provinsi Papua Barat. “Kalau program ini dikelolah secara tepat dan benar, maka akan terjadi peningkatan produktifitas hasil pertanian , membuka lapangan pekerjaan , dan menambah sumber pendapatan bagi masyarakat dalam ketahanan pangan,” ucapnya.
Menurut Gubernur panen raya ubi jalar tersebut merupakan hasil pertanian para kelompok tani dari lahan tanam seluas 10 hektar dari total lahan 54 hektar, tepatnya di di Kelurahan Mataolok, Sorong. Yang merupakan kampung pemetaan khusus ubi jalar sebagai wujud pemenuhan kebutuhan pangan di wilayah Sorong Raya.
“Kegiatan pertanian harus terus digenjot, terutama pangan lokal, termasuk ubi jalar yang di panen hari ini. Saya harap agar kegiatan ini terus dilanjutkan lagi. Mengingat situasi pandemi Covid-19 masih terjadi. Ketika nanti kita sudah tidak bisa beli beras dari Jawa karena Corona, maka hasil pertanian lokal inilah yang akan kita manfaatkan untuk keberlanjutan hidup,” harap Dominggus
Beranjak dari hal tersebut, Dominggus mengingatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan dan memaksimalkan bantuan dana desa, dana prospek yang bersumber dari dana Otsus Pemprov PB, untuk dialokasikan kepada 1.742 kampung di Papua Barat, dengan nilai setiap kampungRp 225 juta, kelurahan Rp150 juta, tingkat distrik Rp 100 juta.
Dana tersebutlah yang digunakan untuk program padat karya tunai yang diharapkan setiap masyarakat terdampak Covid-19 bisa terbantu. “Masyarakat yang mau bertani, melaut, atau aktivitas lainnya silahkan saja, tetapi tetap terapkan protokol kesehatan. Ini penting sehingga selalu saya ingatkan,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Tanaman pangan dan Holtikultura Kabupaten Sorong ,Joni Penda mengatakan akan melakukan panen ubi jalar untuk hamparan 10 hektar yang akan di panen dengan luas keseluruhan seluas 54 hektar. “Kampung ini sudah kita desain untuk khusus ubi jalar, untuk memenuhi kehidupan warga Sorong Raya, yang bersumber dari APBN dari APBD tingkat 1 dan kami sampaikan terima kasih kepada gubernur karena program ubi jalar ini tidak kena refocusing atau pemangkasan. Untuk pengembangan umbi-umbian dan tanaman pangan lainnya tidak kena refocusing,” jelasnya.
“Proses panennya juga dilakukan secara berkala tidak memanen secara serentak, tetapi diatur bertahap oleh kelompok tani, sehingga pasar juga hasilnya baik. Artinya produksi tinggi, tetapi juga ketersediaan pasar ada, sehingga petani tidak rugi,” imbuhnya. (aa/bm)