MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Manokwari Aloysius Paulus Siep menyayangkan aksi begal yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Manokwari. Pelaku tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam.
Menurut Aloysius aksi kejahatan yang dilakukan sejumlah pemuda di Kabupaten Manokwari bukan serta merta salah mereka. Namun kembali lagi pada didikan orangtua dan pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk memanusiakan mereka. “Dalam arti menyiapkan lapangan pekerjaan, ” ujar Aloysius saat ditemui di Swiss Behotel Manokwari, Jumat (24/4/2020).
Akibat dari aksi begal ini, membuat pedagang makanan yang berjualan di sepanjang Sanggeng, mereka takut, karena tingkat kejahatan di sana semakin meningkat, sehingga mereka lebih memilih berjualan disepanjang Wosi.
Dari sisi keamanan, Aloysius mengatakan, aparat kepolisian bisa masuk ke dalam lokasi yang dikatakan zona merah.Dan pihak RT/RW juga bisa berperan aktif melaporkan kepada pihak-pihak keamanan. “Jangan nanti pihak keamanan mau masuk malah dilarang, hal tersebut yang membuat pihak keamanan dilema karena nantinya jika dipaksakan maka akan terjadi kontak aparat bersama masyarakat,” bebernya.
Namun melihat persoalan ini, dia ingin menegaskan bahwa semua pihak punya tanggung jawab bersama dalam mengatasi persoalan begal. “Kita semua, bukan hanya pemerintah, aparat saja, melainkan ada peran serta masyarakat. Pemerintah juga harus melihat bagaimana bisa menyediakan lapangan-lapangan pekerjaan, karena tidak ada pekerjaan, sehingga mereka mencuri, jambret, dan akhirnya itu sudah menjadi pekerjaan mereka sehari-hari,” tuturnya.
Dan menurutnya, apabila polisi melakukan tembak mati tentu bisa bertabrakan dengan HAM. Sehingga dari hukum sebaiknya cukup memberikan efek jera, dengan cara ditangkap.” Semua itu butuh kerjasama dengan masyarakat,” pungkasnya. (aa/bm)