Talk Show, Fakultas Teknik Uncen Bahas Persoalan Ekologis Cagar Alam Cyloop di Jayapura

0

JAYAPURA,KLIKPAPUA.com– Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih menggelar kegiatan Talk Show tentang Cagar Alam Pegunungan Cyloop “Hari Ini dan Yang Akan Datang.”

Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Teknik Uncen, Jayapura, Papua, Jumat (9/5/2024).

Kegiatan ini mengangkat tema “Kita Ditengah Jeritan Ekologis”, dengan mengundang berbagai narasumber yakni, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua, WWF Indonesia, dan CPA Hirosi Papua.

Ratusan mahasiswa begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari kehadirannya di dalam ruangan. Semua kursi-kursi yang ada di dalam ruangan dipenuhi oleh mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di Fakultas Teknik.

Koordinator Advokasi WWF Indonesia Program Papua, Ronald J. Tethool mengungkapkan bahwa WWF selama ini ikut berkontribusi terhadap cagar alam Pegunungan Cyloop, yakni melakukan edukasi, penyadaran dan gerakan restorasi. Hal inilah yang dilakukan WWF kepada masyarakat, terutama para pelajar yang ada di Jayapura.

“Kami terus ikut terlibat dan berpartisipasi dalam melakukan perlindungan terhadap cagar alam Pegunungan Cyloop,” ungkapnya.

Ronald, mengatakan, yang penting adalah monitoring, pengawasan atau pengamanan dan pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar kawasan Pegunungan Cyloop.

“Peluang adalah kolaborasi para pihak, terutama mahasiswa, sehingga kami perlu melakukan aksi secara bersama-sama dalam melindungi cagar alam Cyloop,” ujarnya.

“Perlu inovasi dan kolaborasi, guna memberikan perhatian terhadap cagar alam Pegunungan Cyloop,” tambahnya.

Kata Ronald, perlu pendekatan kearifan lokal, guna memproteksi cagar alam Cyloop, sehingga pmasyarakat yang ada disekitar kawasan tersebut dapat bertanggung jawab menjaga dan melindunginya.

“Yang terpenting adalah sayangi dan kasih perhatian terhadap cagar alam Cyloop. Yang terpenting adalah aksi terpadu untuk melakukan pengawasan, perlindungan dan pemberdayaan diarea Cyloop,” ucapnya.

Senada dengan itu, Perwakilan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Papua, Chandra I. Lumban Gaol menyebut bahwa pihaknya tetap melakukan perlindungan terhadap cagar alam Pegunungan Cyloop yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura.

“Kami dari BKSDA selama ini tetap konsisten, untuk melakukan perlindungan terhadap wilayah cagar alam Pegunungan Cyloop di Jayapurra,” ungkapnya.

Chandra mengajak para mahasiswa Fakultas Teknik, untuk bersama-sama memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang ada di wilayah cagar alam Cyloop. Salah satu langkah yang dilakukan adalah bersama-sama membangun rasa kepeduliaan terhadap perlindungan cagar alam Cyloop.

“Kepada teman-teman atau ade-ade mahasiswa, mari kita bersama-sama mendirikan komunitas peduli lingkungan di fakultas ini, sehingga bersama-sama melakukan proteksi dan perlindungan terhadap cagar alam Cyloop di Jayapura,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua CPA Hirosi Papua, Marshall Suebu menyampaikan, pihaknya memiliki Dwi Dharma, yakni pendidikan, pelatihan, pembinaan alam dan lingkungan hidup serta pengabdian kepada lingkungan.

“Kita punya kekuatan adalah generasi muda, untuk menjaga lingkungan hidup yang ada di cagar alam Pegunungan Cyloop,” katanya.

Marshall menyatakan, selama ini CPA Hirosi Papua terus berkomitmen dan menghadirkan berbagai kegiatan seperti kelas pencinta alam, penanaman pohon, pendakian dan penyelamatan sumber air.

“Kami juga kini mengembangkan hutan koleksi tanaman noken Papua Indonesia atau Kotanopi. Hal ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap noken sebagai warisan dunia yang diakui UNISCO PBB,” ujarnya.

“Kami punya 20 koleksi tanaman noken Papua. Kami tanam sendiri di lokasi CPA Hirosi Papua,” pungkasnya. (RY)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.